Candi Bojongmenje Peninggalan Hindu di Rancaekek Terbengkalai, Dede Yusuf: Saya Siapkan Rp300 Juta

- 27 Februari 2021, 19:09 WIB
Bebatuan candi Bojongmenje yang baru selesai dibersihkan setelah hampir satu minggu terendam banjir setinggi 1.2 meter akibat luapan sungai Cimande di Blok Tegal Astana Kampung Bojongmenje, Ds. Cangkuang, Kec. Rancaekek, Kab. Bandung.   
Bebatuan candi Bojongmenje yang baru selesai dibersihkan setelah hampir satu minggu terendam banjir setinggi 1.2 meter akibat luapan sungai Cimande di Blok Tegal Astana Kampung Bojongmenje, Ds. Cangkuang, Kec. Rancaekek, Kab. Bandung.   /Portal Bandung Timur/heriyanto/

Baca Juga: Pentas Seni Youth Challange dan Tantangan Mengasah Kekuatan Potensi Bangsa

"Kepala balai mengajak kami meninjau situs Arkeolog yang diduga candi abad ke-7 era nya Hindu masuk ke Indonesia," ungkapnya.

Dede Yusuf sangat menyayangkan Candi Bojongmenje tidak terperhatikan.

Padahal, di Jawa Barat banyak peninggalan arkeolog yang berpotensi menjadi objek wisata baru.

"Saya merasa kita di Jawa Barat masih kurang mengekpos peninggalan arkeolog. Sementara di provinsi lain terperhatikan," jelasnya.

Candi Bojongmenje jelas Dede Yusuf, ditemukan sejak 2002. Saat itu sudah ada perhatian dari pemerintah dan arkeolog.

Namun, terjadi pro dan kontra apakah ini candi atau tumpukan batu.

Setelah diteliti lebih jauh arkeolog, hasil jika bangunan tersebut merupakan sebuah candi.

Lebih lanjut Dede pun meminta kepada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat untuk memperbaiki akses ke lokasi Candi Bojongmenje.

Terlebih area lokasi candi berada di tengah permukiman warga dan pabrik, juga harus menusuri gang sempit.

Halaman:

Editor: Rizki Laelani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x