Fauzan Ali Rasyid Sarankan Golkar Kab Bandung Segera Lakukan Langkah Ini Jika Tak Ingin Ditinggal Kader

- 14 Maret 2021, 21:32 WIB
Pengamat Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Bandung, Fauzan Ali Rasyid,
Pengamat Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Bandung, Fauzan Ali Rasyid, /fsh.uinsgd.ac.id/

PR BANDUNGRAYA - Pengamat Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Bandung, Fauzan Ali Rasyid, melihat Partai Golkar Kabupaten Bandung dalam kondisi tidak utuh.

Hal itu terbukti dengan konflik yang belum menemukan titik temu di tataran pengurus DPD II Partai Golkar Kabupaten Bandung.

Dampaknya, berujung pada keputusan kader Golkar yang memilih keluar barisan dan mencari "perahu" lain.

Baca Juga: Teriakan Pilu Bikin Nafsu, Darah dan Kampak Bukti Kesadisan Buruh Bangunan Habisi Pasutri WN Jerman

Fauzan Ali Rasyid menilai, hal itu merupakan kerugian besar Partai Golkar.

Fauzan Ali Rasyid menyarankan, pengurus Partai Golkar Kabupaten Bandung melakukan konsolidasi secara utuh.

Bila pengurus gagal berkonsolidasi, maka ancamannya adalah makin terpuruk.

Baca Juga: Habib Rizieq Shihab Dijerat Pasal Berlapis, Begini Tanggapan Ferdinand Hutahaen

Baca Juga: Lama Bungkam, Nissa Sabyan dan Ayus Muncul ke Hadapan Publik, Begini Respon Netizen

Jika pengurus gagal menyelesaikan konflik, dan gagal memanage distribusi kader, lanjutnya, maka besar kemungkinan Golkar akan semakin goyang.

Fauzan Ali Rasyid melihat, Kabupaten Bandung sangat dinamis.

“Masyarakatnya kan masyarakat kota. Jadi kalau seandainya kurang dimanage secara baik, maka kemungkinan akan goyang,” ujar Fauzan seperti dikutip PRBandungRaya.com dari Golkarpedia pada Minggu, 14 Maret 2021.

Sebagai langkah utama dan diupayakan segera dilakukan adalah mengaktifkan kembali program partai hingga ke tingkat desa dan ranting.

Dengan program yang menyentuh akar rumput, maka kader di bawah dan masyarakat merasa diperhatikan.

Fauzan Ali Rasyid tak memungkiri jika kelemahan partai-partai besar adalah pada konsolidasi.

Dia pun menyarankan kader partai tidak merasa sudah besar dan terlena.

“Kelemahan partai besar adalah terletak pada konsolidasi karena dia merasa sudah besar, itu jadi terlena," jelasnya.

Ketua partai harus mampu menghadirkan program yang bisa diterima masyarakat.

"Anggotanya itu jangan dibiarkan liar begitu saja, tidak terakomodir secara baik."

"Coba diberikan program oleh ketua, yaitu program-program yang simpatik di tengah masyarakat,” paparnya.***

 

Editor: Rizki Laelani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x