INGAT! Warga Wajib Bawa Kantong Sendiri Saat Belanja di Pasar Kosambi dan Cihapit Kota Bandung

19 Februari 2021, 07:45 WIB
Pasar Kosambi jadi percontohan pasar bebas plastik dan ramah lingkungan. /Humas Pemkot Bandung/




PR BANDUNGRAYA – Pasar Kosambi dan Pasar Cihapit menjadi pasar pertama yang akan menerapkan program Pasar Bebas Plastik dan Ramah Lingkungan.

Pasar Kosambi dan Cihapit menjadi percontohan untuk program ‘Pasar Bebas Plastik dan Ramah Lingkungan’ yang digaungkan oleh Pemerintah Kota (pemkot) Bandung, guna menekan produksi sampah sekaligus mengurangi dampak kerusakan lingkungan akibat plastik yang digunakan manusia.

Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulayana berharap ini dapat menjadi sebuah kebiasaan warga untuk mengurangi ketergantungan terhadap plastik sekali pakai.

Baca Juga: Komnas HAM Selidiki Penyebab Kematian Ustadz Maaher, Ini Kesimpulannya

“Kita harap menjadi kebiasaan warga untuk tidak menggunakan plastik lagi. Karena jadi jauh lebih ekonomis dengan tas yang bisa dipakai berulang-ulang,” tutur Yana di Pasar Kosambi, pada Kamis, 18 Februari 2021, dikutip tim PRBandungRaya.com dari laman Humas Kota Bandung.

Sebenarnya Pemerintah Kota Bandung sudah mengeluarkan aturan terkait penggunaan kantong plastik, dalam Peraturan Walikota (Perwal) Nomor 37 tahun 2019 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 17 Tentang Pengurangan Penggunaan Kantong Plastik.

Baca Juga: Karyawan dan Konsumen Mal BEC Berhasil Keluar Gedung Setelah Terjadi Kebakaran di Basement

Program ‘Pasar Bebas Plastik dan Ramah Lingkungan’ menurut Yana menjadi langkah nyata Pemerintah Kota Bandung untuk mengurangi sampah plastik.

Yana juga berharap agar gerakan ini bisa diterapkan juga oleh seluruh pedagang di Pasar Kosambi dan Cihapit.

Yana menyarankan untuk para pedagang dapat menggunakan alternatif dengan menggunakan tote bag atau goodie bag.

Baca Juga: Kebakaran di Basement Mal BEC Bandung, Pekerja dan Konsumen Berhamburan ke Luar Gedung Hindari Kepulan Asap

“lternatifnya banyak dari bahan ramah lingkungan, atau pakai tote bag atau goodie bag yang bisa dipakai berulang-ulang. Di sini (Hallway Pasar Kosambi) semua sudah bisa karena ini jadi percontohan pengurangan plastik,” katanya.

Kemudian, Kamalia Purbani selaku Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Bandung bertekad akan terus memastikan dan mendampingi para pedagang untuk tidak menggunakan plastik sekali pakai.

“Kita akan monitor dan didampingi. Kami kerja sama dengan Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik (GIDKP). Kita edukasi pedagang-pedagang,” tutur Kamalia.

Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Bandung juga bekerjasama dengan Perumda Pasar Juara untuk mendorong mengeluarkan edaran di tiap – tiap pasar yang menganjurkan pedagang untuk menggunakan kemasan alternatif yang lebih ramah lingkungan.

“Kerja sama dengan kepala pasar untuk mendorong agar membuat surat edaran kepada seluruh pedagang. Kita juga mendorong agar tidak lagi memakai kantong kresek sekali pakai, karena cenderung dibuang ke mana saja dan berbahaya bagi lingkungan,” katanya.

Sedangkan Koordinator Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik (GIDKP), Rahyang Nusantara mengungkapkan, pihaknya merupakan patner kerja Pemkot Bandung dalam memberikan masukan akademis dan masukan terkait pengurangan teknis.***

 

Editor: Rizki Laelani

Tags

Terkini

Terpopuler