Bus AKAP dan AKDP di Terminal Leuwipanjang Kembali Beroperasi, Ada Ribuan Penumpang Setiap Hari

30 Juni 2020, 19:15 WIB
Sejak transisi adaptasi kebiasaan baru (AKB), Terminal Leuwipanjang memberangkatkan ratusan bus AKAP dan AKDP setiap harinya.* /

PR BANDUNGRAYA - Terminal Leuwipanjang Kota Bandung kembali beroperasi sejak 13 Juni 2020, perlahan tapi pasti armada bus mulai melayani mobilitas warga baik dalam maupun luar kotan dan provinsi.

Hal ini terjadi seiring dengan diterapkannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) proporsional kemudian Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) sebagai upaya menggerakan kembali ekonomi masyarakat, juga menekan angka kasus penularan virus corona.

Dikutip Pikiranrakyat-bandungraya.com dari RRI, Selasa 30 Juni 2020, Terminal Leuwipanjang juga telah mengoperasikan kembali armada bus Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) dan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP).

Baca Juga: Buka Jalur Zonasi Tingkat RW, Disdik DKI Jakarta Tambah Kuota Jadi 40 Siswa per Kelas

Memasuki bulan Juli 2020, jumlah penumpang yang menggunakan armada bus AKAP dan AKDP mengalami peningkatan setiap harinya.

Kepala Bidang Manajemen Transportasi dan Parkir (MTP) Dishub Kota Bandung, Khairul Rizal mengatakan, dalam satu hari, rata-rata ada 140 sampai 230 bus AKAP dan AKDP yang diberangkatkan ke terminal tujuan.

Jumlah penumpang yang diberangkatkan sekira 560 sampai 1.500 orang per hari. Angka tersebut menunjukkan adanya kenaikan mobilitas masyarakat dibanding pada bulan-bulan sebelumnya.

Baca Juga: Pecahkan Rekor 'Secukupnya' Milik Hindia, Lagu 'Lathi' Bertahan Juarai Tangga Lagu Spotify

Rizal berasumsi bahwa kenaikan jumlah penumpang juga dipicu oleh tidak adanya akses kereta api, sehingga masyarakat memilih menggunakan bus untuk bermobilitas.

"Mungkin disebabkan dari kereta api yang belum aktif jadi masyarakat menggunakan bus," kata Rizal kepada wartawan di Balai Kota Bandung, Selasa 30 Juni 2020.

Sementara itu, untuk bus kedatangan ke Terminal Leuwipanjang, setiap harinya tercatat ada 100 sampai 220 bus AKDP dan AKAP yang datang 100, dengan jumlah penumpang 800 sampai 2.000 orang per hari.

Baca Juga: Diam Seribu Bahasa, YG Entertainment Hapus Patung Ganesha dalam Video Klip 'How You Like That'

"Kita tidak ada penumpukan penumpang saat ini. Semua terlayani dengan baik, paling banyak ke Kalideres dan Merak," ucap Rizal.

Rizal mengatakan, saat ini Kota Bandung hanya mengizinkan penumpang 50 persen dari kapasitas maksimal bus. Walaupun, Kota Bandung sendiri telah memasuki masa transisi AKB dan Kementerian Perhubungan telah memperbolehkan mengangkut penumpang 70 persen dari kapasitas bus.

Selain itu, untuk keamanan dalam bus, setiap penumpang maupun pengusaha angkutan wajib menerapkan protokol kesehatan.

Baca Juga: Dinilai Tayangkan Adegan Pelecehan Seksual, Drama Korea 'It's Okay to Not Be Okay' Banjir Kritikan

Pengusaha bus dianjurkan untuk mengangkut penumpang di dalam terminal saja. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya klaster penularan baru.

"Kami berharap semua penumpang masuk lewat terminal karena kita akan cek protokol kesehatannya diterapkan (atau tidak)," tuturnya.

Meskipun Rizal sendiri skepsis ada beberapa oknum sopir bus nakal yang masih menaikkan penumpang di luar terminal.

Baca Juga: 5 Momen Member BLACKPINK Menjadi Rendah Hati dan Baik Bak Ibu Peri

Demi menghindari hal yang tidak diinginkan, pihaknya mengaku akan terus memberikan imbauan supaya para penumpang mengikuti aturan naik bus di terminal.***

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler