Pasar Kreatif Bandung Raup Omzet Rp1,56 Miliar, Sukses Gairahkan Sektor Ekonomi di Tengah Pandemi

23 Oktober 2020, 12:21 WIB
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung, Elly Wasliah dan Ketua Dekranasda Kota Bandung, Siti Muntamah mengkonfirmasi Pasar Kreatif mendapat omzet Rp1,56 miliar dalam acara Bandung Menjawab yang digelar Humas Setda Kota Bandung pada Kamis, 22 Oktober 2020. /Dok. Humas Pemkot Bandung

PR BANDUNGRAYA - Pemeritah Kota (Pemkot) Bandung berupaya menggairahkan sektor ekonomi yang sempat lesu akibat Covid-19 dengan menghadirkan Pasar Kreatif Bandung di 9 pusat perbelanjaan yang terselenggara sejak 3 Oktober 2020 ini berhasil membangkitkan omzet yang menyegarkan bagi para pelaku usaha. 

Pasar Kreatif Bandung sukses meraup omzet Rp1,56 miliar, jumlah tersebut bisa bertambah mengingat acara tersebut akan berakhir pada 28 Oktober 2020 yang akan datang. 

Pada acara Bandung Menjawab yang digelar Humas Setda Kota Bandung pada Kamis, 22 Oktober 2020, menurut Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung, Elly Wasliah dan Ketua Dekranasda Kota Bandung, Siti Muntamah mengkonfirmasi hal tersebut.

Baca Juga: ShopeePay Perkuat Keamanan Akun Pengguna dengan Rekognisi Wajah dan Sidik Jari

Elly mengatakan bahwa Pasar Kreatif Bandung diikuti 212 pengrajin. Melihat omzet tersebut, ia menilai cukup baik, mengingat acara dilangsungkan di tengah pandemi Covid-19 saat ekonomi tengah melesu. 

"Itu catatan hingga Minggu 18 Oktober 2020 lalu. Cukup baik ya. Karena ini kita ada di tengah pandemi. Kita juga terbilang berani karena menyelenggarakannya di tengah kelesuan ekonomi akibat pandemi,” ucap Elly dikutip Prbandungraya.pikiran-rakyat.com dari Humas Kota Bandung pada Jumat, 23 Agustus 2020. 

Pihaknya mengaku banyak menerima apresiasi positif dari para pedagang. Hampir 65 persen pedagang mendapatkan omzet Rp1-10 juta, bahkan ada yang mendapat omzet lebih dari Rp100 juta. Pendapatan omzet tertinggi didapat dari sektor fesyen. 

Baca Juga: Berharap Diolah Jadi Bahan Bakar Pengganti LPG, Jokowi Prioritaskan Industri Batu Bara

“Mereka tidak dipungut biaya apapun. Mereka tampil di mal-mal yang ternama. Juga produknya ada terjual. Maka mereka sangat mengapresiasi," ucap Elly. 

Elly melihat bahwa pasar kreatif baru ada di Kota Bandung, belum ada yang lain.

"Makanya ini satu keberanian karena kita ingin geliat ekonomi di Kota Bandung tetap hadir,” kata Elly.

Baca Juga: Sukses dengan It's Okay to Not Be Okay, Soe Ye Ji Raih Penghargaan di Film Build Awards 2020

Pasar Kreatif Bandung diselenggarakan serentak di sembilan pusat perbelanjaan ternama, yakni Paris van Java, Bandung Electronic Center, Trans Studio Mall, 23 Paskal, Istana Plaza, Bandung Indah Plaza, Kings Shopping Center, Festival Citylink, dan Cihampelas Walk. Di setiap mal, para pengrajin membuka stan selama 10 hari.

Pemilihan pusat perbelanjaan sebagai tempat diselenggarakannya pameran karena tempat tersebut dinilai paling aman dan paling disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Acara ini juga didukung oleh Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI).

“Disdagin Kota Bandung memang memiliki program kerja sama dengan APPBI berupa fasilitasi antara pengusaha dengan pusat perbelanjaan. Jadi para pedagang yang ikut serta dalam Pasar Kreatif Bandung ini tidak dipungut biaya sama sekali, alias gratis,” tutur Elly.

Baca Juga: Gelombang Protes End SARS Memanas, Militer Nigeria Siap Kerahkan Pasukan

Upaya ini merupakan langkah Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung untuk membangkitkan geliat ekonomi masyarakat, terutama para pengrajin di sektor kraf dan fesyen.

Bekerja sama dengan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Bandung, para pengrajin ini telah melewati proses kurasi sehingga produknya pun dipastikan berkualitas.

Sementara itu, Ketua Dekranasda Kota Bandung, Siti Muntamah menuturkan, pihaknya menjadi wadah yang ingin terus menghidupkan geliat usaha para pengrajin, terutama sektor usaha kecil dan menengah.

Baca Juga: Gelombang Protes End SARS Memanas, Militer Nigeria Siap Kerahkan Pasukan

“Kami ingin membantu UMKM yang terdampak pandemi. Kami mengajak Disdagin untuk berkolaborasi, dan alhamdulillah juga mendapat bantuan dari banyak pihak, khususnya dari sektor pasar digital,” ucap Siti.

Menurutnya pasar digital menjadi solusi bagi sebagian besar pengusaha kecil dan menengah untuk bisa bertahan di tengah guncangan pandemi ini. Maka dari itu, Dekranasda terus mendorong agar para pelaku usaha kreatif juga bisa beradaptasi dengan pasar itu.

“Kami pun memberikan pelatihan dan pendampingan, bekerja sama dengan Blibli.com, Tokopedia, dan Grab. Ada di atas 200 orang yang mengikuti pelatihan,” kata Siti.

Baca Juga: Debat Pilpres AS: Donald Trump Salahkan Tiongkok Atas Kematian Pasien Covid-19

Rencana selanjutnya, Dekranasda dan Disdagin akan kembali menggelar pameran serupa di akhir tahun 2020 dengan tema 'Hijab Festival'. Sebagai trendsetter fesyen muslim Indonesia, Kota Bandung ingin mengambil peran dalam mempromosikan produk-produk Kota Bandung agar bisa dipasarkan lebih besar lagi.

“Kami juga mengimbau masyarakat untuk terus mendukung produk-produk lokal Kota Bandung sehingga perekonomian masyarakat bisa terus bergerak dan kita bisa survive di tengah pandemi ini,” kata Siti.***

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: Humas Pemkot Bandung

Tags

Terkini

Terpopuler