Kemudian dilaporkan pula sebuah studi di Argentina yang melibatkan 333 orang pasien dalam perawatan pneumonia parah akibat Covid-19 meneliti pemberian plasma pemulihan dan plasebo (obat yang tidak memiliki kegunaan secara medis, namun mempengaruhi mental pasien yang percaya bahwa obat tersebut akan membuatnya sembuh) secara acak.
Baca Juga: Kasus Viral Kristen Gray: Dideportasi Usai Ajak WNA ke Bali hingga Disuga Meresahkan karena LGBTQ+
Setelah 30 hari, para peneliti tidak menemukan perbedaan secara signifikan dari segi gejala maupun kondisi kesehatan pasien.
Di sisi lain, pimpinan peneliti, Dr. Ventura Simanovich dari Hospital Italiano de Buenos Aires mengatakan bahwa ada kemungkinan plasma pemulihan dapat membantu orang yang sakit Covid-19 namun tidak menunjukkan gejala yang terlalu parah.
Oleh sebab itu, ada kemungkinan plasma darah orang yang telah sembuh dari Covid-19 dapat membantu penyembuhan, tetapi seberapa besar pengaruhnya bagi proses penyembuhan dapat berbeda-beda.***