Asal Usul Nama Kota Bandung: Sejarahnya Berkaitan dengan 2 Pria Gagah dan Sungai Citarum?

- 21 Mei 2022, 18:21 WIB
Asal Usul Nama Kota Bandung: Sejarahnya Berkaitan dengan 2 Pria Gagah dan Sungai Citarum?
Asal Usul Nama Kota Bandung: Sejarahnya Berkaitan dengan 2 Pria Gagah dan Sungai Citarum? /prfmnews

BANDUNGRAYA.ID - Simak inilah informasi terkait asal-usul nama Kota Bandung yang sejarahnya disebut-sebut berkaitan dengan dua pria gagah dan juga sungai Citarum.

Mengetahui asal-usul nama Kota Bandung tentu bisa menjadikan tambahan informasi baru. Selain itu, bisa juga membuat warga yang berjuluk "Kota Kembang" ini semakin mencintai Bandung.

Bagi Anda yang penasaran bagaimana kisah sejarah asal-usul nama Kota Bandung, simak penjelasan berikut:

Baca Juga: Rekomendasi Tempat Wisata Lembang Bandung Terbaru dan Favorit: Cocok untuk Sendirian, Berpasangan dan Keluarga

Baca Juga: Daftar Lengkap Pemain Anyar Persib Bandung: Gaet ’Messi’, Duet COVID, Duo Klub Elit, dan Satu dari Persiraja

Bandung merupakan ibu kota provinsi Jawa Barat, serta menjadi kota terbesar ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya.

Kota Bandung dikenal dengan suasana yang sejuk serta keindahannya sehingga mendapat julukan Paris Van Java atau kota Paris dari Jawa.

Kota Bandung ini identik dengan sebuah sungai yang bernama "Citarum". Kemudian dari nama inilah Bandung memiliki asal-usulnya sebagai salah satu kota di Jawa Barat.

Diceritakan dalam tayangan Youtube Dongeng Kita, pada suatu hari ada seorang yang sakti bernama Empu Wisesa. Ia memiliki putri yang cantik bernama Sekar. Di samping itu, Mpu Wisesa juga memiliki murid yang bernama Wira dan Jaka.

Baca Juga: Kumpulan Rekomendasi Tempat Wisata Ciwidey Bandung Terbaru dan Terfavorit, Wajib Dikunjungi Biar Happy!

Baca Juga: Viral Video Pasien Meninggal Dunia Kehabisan Oksigen, Alasannya Bikin Geram Netizen

Belasan tahun sebelumnya yakni ketika Mpu Wisesa masih muda, gunung Tangkuban Perahu meletus yang mengakibatkan laharnya menerjang desa di sekitarnya.

Tak hanya itu, akibat letusan gunung Tangkuban Perahu ini banyak warga yang menjadi korban.

Ketika mendatangi salah satu desa yang baru saja diterjang lahar, Mpu Wisesa menemukan dua bayi yang ditinggalkan orang tuanya. Kemudian ia merawatnya dan memberikan nama Wira serta Jaka.

Dikarenakan kasih sayangnya kepada Wira dan Jaka, Mpu Wisesa rajin mengajarkan bela diri dan tentang kearifan hidup.

Diceritakan bahwa tabiat kedua anak tersebut berbeda. Wira tumbuh menjadi anak yang rajin, sementara Jaka kerap kali bermalas-malasan ketika tidak diawasi Mpu Wisesa.

Lantas pada suatu hari, Jaka mendatangi Mpu Wisesa untuk melamar Sekar.

Namun rupanya cinta Jaka bertepuk sebelah tangan. Sebab, Sekar hanya ingin menikah dengan Wira.

Kemudian Mpu Wisesa pun mendapatkan sebuah ide untuk menentukan siapa yang cocok menikahi putrinya yang cantik jelita, yakni Sekar.

Mpu Wisesa rupanya mengadakan sebuah saembara untuk Wira dan Jaka. Mpu mengatakan bahwa barang siapa yang berhasil mematikan lahar Tangkuban Perahu, maka akan dinikahkan dengan Sekar.

Tak tunggu lama, mendengar saembara terbesut Wira pun berlomba untuk memadamkan lahar Tangkuban Perahu. Namun, Jaka malah pesimis dan menyerah.

Wira, dengan jiwa optimismenya memiliki ide untuk mematikan lahar dengan air, Kemudian, ia terus mencari-cari sumber air dan suatu waktu akhirnya ia melihat aliran sungai Citarum.

Dengan ilmu yang diperoleh dari Mpu Wisesa, Wira meruntuhkan bukit yang ada di sungai Citarum. Reruntuhan bukit tersebut membendung aliran sungai Citarum.

Baca Juga: Duh Wajib Hindari 5 Makanan Ini Jika Kamu Ingin Menurunkan Berat Badan, Nomor 2 Susah Banget Soalnya Enak!

Baca Juga: Daftar Rekomendasi 6 HP Samsung 5G Terbaru Mei 2022: Kamera Jernih, Mesin Mantap, RAM ROM Besar

Air yang meluap kemudian mengalir ke lahar panas yang menyala-nyala. Air sungai Citarum pun meluap hingga cekungan tangkuban perahu tersebut menjadi sungai yang sangat luas.

Danau yang luas tersebut kemudian disebut dengan nama "Danau Bendung" karena berasal dari sungai Citarum yang dibendung.

Sesuai dengan janjinya, Mpu Wisesa pun menikahkahnya dengan Sekar. Pernihakan digelar meriah dengan mengundang masyarakat sekitar.

Beberapa tahun kemudian Danau Bendung itu airnya semakin surut dan mengering. Kemudian bekas bendungan tersebut berubah menjadi lahan yang sangat subur.

Wira dan Sekar pun pindah ke lahan subur tersebut. Mereka membuat aldang dan sawah dengan hasil yang melimpah.

Melihat keadaan tersebut, warga sekitar pun ikut pindah ke tempat bekas Danau Bendungan dan memulai bercocok tanam.

Wira kemudian diangkat menjadi pemimpiin dan daerah bekas Danau Bendung tersebut lama kelamaan disebut dengan nama "Bandung".

Demikianlah dongeng asal usul nama Kota Bandung. ***

Editor: Siti Resa Mutoharoh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah