Network
BANDUNGRAYA.ID - Pasti kalian pernah mendengar nama Gedung Sate. Yup, Gedung Sate merupakan bangunan bersejarah yang sudah ada sejak zaman Hindia Belanda. Gedung ini terletak di Kota Bandung, Jawa Barat.
Disebut Gedung Sate karena di bagian atap gedung terdapat ornamen 6 tusuk sate yang melambangkan biaya pembangunan Gedung Sate sebesar 6 juta gulden atau saat ini nilainya setara dengan kurang lebih 450 Miliar.
Bagian tusuk sate pada Gedung Sate selain berfungsi sebagai penambah nilai estetika juga berfungsi sebagai penangkal petir.
Baca Juga: Jadwal Pernikahan Abdul Mateen Bolkiah dan Anisha Rosnah, Siap-siap Patah Hati!
Gedung ini dibangun sebagai salah satu bagian dari rencana komplek pemerintahan Hindia Belanda "Government Bedrijven". Gedung ini dibangun pada tahun 1820, oleh 2000 orang pribumi dan 150 orang tiongkok untuk ukir batu dan kayu.
Saat ini, gedung sate dijadikan sebagai kantor Dinas Pemerintahan Provinsi Jawa Barat dan juga Kantor Gubernur Jawa Barat.
Di menara Gedung Sate ada sirine yang dahulu berfungsi sebagai peringatan apabila ada pertempuran maupun bencana. Dahulu sirine ini dapat terdengar hingga 40 hingga 60 km jauhnya, sekarang hanya terdengar di sekitaran Gedung Sate saja.
Sekarang sirine ini dibunyikan 3 kali dalam setahun yaitu pada tanggal 17 Agustus untuk memperingati HUT RI, 10 November untuk memperingati Hari Pahlawan, dan 3 Desember untuk memperingati Hari Bakti PU.
Gedung Sate merupakan hasil rancangan arsitek Belanda Ir. J. Gerber. Gedung sate menjadi unik karena gaya arsitekturnya memadukan gaya arsitektur barat dengan arsitektur timur.
