"Makanya ini satu keberanian karena kita ingin geliat ekonomi di Kota Bandung tetap hadir,” kata Elly.
Baca Juga: Sukses dengan It's Okay to Not Be Okay, Soe Ye Ji Raih Penghargaan di Film Build Awards 2020
Pasar Kreatif Bandung diselenggarakan serentak di sembilan pusat perbelanjaan ternama, yakni Paris van Java, Bandung Electronic Center, Trans Studio Mall, 23 Paskal, Istana Plaza, Bandung Indah Plaza, Kings Shopping Center, Festival Citylink, dan Cihampelas Walk. Di setiap mal, para pengrajin membuka stan selama 10 hari.
Pemilihan pusat perbelanjaan sebagai tempat diselenggarakannya pameran karena tempat tersebut dinilai paling aman dan paling disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Acara ini juga didukung oleh Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI).
“Disdagin Kota Bandung memang memiliki program kerja sama dengan APPBI berupa fasilitasi antara pengusaha dengan pusat perbelanjaan. Jadi para pedagang yang ikut serta dalam Pasar Kreatif Bandung ini tidak dipungut biaya sama sekali, alias gratis,” tutur Elly.
Baca Juga: Gelombang Protes End SARS Memanas, Militer Nigeria Siap Kerahkan Pasukan
Upaya ini merupakan langkah Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung untuk membangkitkan geliat ekonomi masyarakat, terutama para pengrajin di sektor kraf dan fesyen.
Bekerja sama dengan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Bandung, para pengrajin ini telah melewati proses kurasi sehingga produknya pun dipastikan berkualitas.
Sementara itu, Ketua Dekranasda Kota Bandung, Siti Muntamah menuturkan, pihaknya menjadi wadah yang ingin terus menghidupkan geliat usaha para pengrajin, terutama sektor usaha kecil dan menengah.
Baca Juga: Gelombang Protes End SARS Memanas, Militer Nigeria Siap Kerahkan Pasukan