PKBSI Ingatkan Stok Pakan Satwa di Kebun Binatang Hanya Tersedia hingga Juli 2020

16 Mei 2020, 17:29 WIB
AKTIVITAS petugas di Bandung Zoological Garden (Kebun Binatang Bandung), Jalan Tamansari, Kota Bandung, Rabu 15 April 2020. Pandemi virus corona (Covid-19) membuat pengelola Bandung Zoological Garden berencana memperpanjang penutupan dari aktivitas kunjungan hingga Juni 2020.* /ARMIN ABDUL JABBAR/PR

PIKIRAN RAKYAT - Ditutupnya berbagai tempat wisata termasuk kebun binatang demi meminimalisasi penyebaran virus corona atau Covid-19 membuat pasokan makanan bagi para satwa kian menipis.

Hal itu terjadi karena pengelola tak sanggup memberi pakan jika tidak ada pemasukan dari pengunjung.

Dilansir Pikiranrakyat-bandungraya.com dari RRI, Ketua Umum Perhimpunan Kebun Binatang Seluruh Indonesia (PKBSI) Rahmat Shah memperkirakan bahwa sebagian lembaga konservasi satwa hanya bisa memasok pakan satwa hingga Juli mendatang.

Baca Juga: Turut Andil dalam Penemuan Obat Corona, Indonesia Ikut Program Uji Coba Vaksin dari WHO

Sebagai solusi, pihaknya membuat penggalangan dana untuk keperluan pembelian stok pakan satwa. Hal itu dikarenakan hampir semua lembaga konservasi ditutup akibat wabah virus corona jenis baru atau Covid-19.

"Selama ini, LK (lemabaga konservasi) mengandalkan biaya pengelolaan satwa dan karyawan dari tiket masuk pengunjung. Mudah-mudahan pandemi ini tidak berkepanjangan," ujar Rahmat pada Jumat 15 Mei 2020.

Berdasarkan survey yang dilakukan PKBSI terhadap 55 kebun binatang anggota mereka. Sebanyak 92%, berada di Sumatera, Jawa, Bali, Lombok, dan Kalimantan. Dari jumlah itu, PKBSI mengaku hanya memiliki stok pakan hingga bulan ini.

Baca Juga: Cek Fakta: Gara-gara PSBB Manusia Dikabarkan Bertelur, Pertanda Kiamat Sudah Dekat, Simak Faktanya

Sisanya, tiga kebun binatang diklaim mampu menyediakan pakan untuk satu hingga tiga bulan ke depan, bahkan dua mengaku persediaan pakan mereka mampu bertahan lebih dari tiga bulan.

“Tidak semua kebun binatang menerima uang dari pemerintah. Beberapa secara pribadi dan bergantung pada pendapatan dari penjualan tiket,” kata juru bicara PKBSI Sulhan Syafi’i.

Di tengah keterbatasan anggaran dan bahan baku pakan, pihaknya telah menerapkan Metoda Allometric Scalling dalam pemberian pakan, yaitu dengan menghitung kebutuhan nutrisi setiap individu satwa.

Baca Juga: Jelang Episode Terakhir, The World of the Married Cetak Rekor Sejarah TV Korea

"Beberapa pakan diganti jenisnya dengan nutrisi yang tetap sama,’’ ucapnya.

Selain memohon dukungan dan bantuan Pemerintah, Rahmat Shah juga berinisiatif mengajak masyarakat luas untuk ikut peduli satwa di lembaga konservasi melalui program donasi “Food for Animal.”

Rahmat menuturkan semua hasil donasi akan disalurkan kepada lembaga yang benar-benar membutuhkan pembiayaan pakan satwa dan obat obatan selama masa pandemi Covid-19 ini.

“Tentu kami akan mempertanggungjawabkan seluruh donasi masyarakat secara transparan. Termasuk menyeleksi LK yang sangat membutuhkan bantuan. Baik selama masa pandemi maupun masa recover," kata dia.***

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler