PR BANDUNGRAYA – Pencarian korban dan serpihan pesawat yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Sriwijaya Air SJ182, terpaksa dihentikan sementara memasuki hari ke-5 upaya pencarian sejak 9 Januari 2021 lalu.
Berdasarkan keterangan dari Deputi Bidang Basarnas, Abdul Haris Achadi, upaya tersebut terpaksa harus dihentikan sementara, sebab cuaca buruk yang ekstrim mempengaruhi proses pencarian.
“Terpaksa karena cuaca buruk ekstrem, tinggi gelombang 2.5 meter,” tutur Abdul Haris Achadi, sebagaimana dikutip PRBandungRaya.com dari Antara.
Baca Juga: Hanya Batuk-batuk 7 Hari Terakhir, Jokowi Tak Ada Persiapan Khusus sebelum Suntik Vaksin Covid-19
Diterpa gelombang tinggi, Kapal KN SAR Karna yang membawa sejumlah orang dari tim penyelam hingga tenaga medis harus putar balik ke dermaga.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, pesawat Sriwijaya Air yang memiliki nomor register PK-CLC SJ182 terbang dengan rute Jakarta-Pontianak pada Sabtu, 9 Januari 2021 lalu.
Setelah beberapa saat, naasnya pesawat itu dilaporkan hilang kontak lalu jatuh di wilayah perairan Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.
Baca Juga: Pecah Telur, Sheffield United Raih Kemenangan setelah 17 Laga, Ini Lawan yang Sukes Dipermalukan