Banjir Kalimantan Selatan, Siti Nurbaya: Ada Simpang-Siur Informasi Soal Penyebab Banjir

- 20 Januari 2021, 17:48 WIB
Kondisi titik banjir di Kalimantan Selatan.
Kondisi titik banjir di Kalimantan Selatan. /twitter/ @BNPB_Indonesia

PR BANDUNGRAYA – Banjir yang terjadi di Kalimantan Selatan (Kalsel) beberapa waktu lalu menimbulkan banyak kritikan dari berbagai aktivis dan tenaga ahli lingkungan yang menduga salah satu faktor utama yang menyebabkan banjir di Kalsel adalah kerusakan kawasan hutan yang terus terjadi di Kalimantan.

Bahkan beberapa aktivis dan tenaga ahli telah menyajikan data spasial tentang trend penurunan tutupan kawasan hutan di Kalimantan dari tahun ke tahun.

Namun, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, Siti Nurbaya Bakar memaparkan bahwa itu adalah simpang siur informasi. Hal tersebut disampaikan Siti Nurbaya dalam cuitannya di Twitter @SitiNurbayaLHK pada Rabu, 20 Januari 2021.

Baca Juga: Sah! Komjen Listyo Sigit Prabowo Jadi Kapolri: Butuh Anggota Polri Penghapal Al-Quran

“Ada simpang siur informasi, terlebih banyak data tidak valid yg sengaja dikeluarkan beberapa pihak. KLHK selaku pemegang mandat walidata pemantauan sumberdaya hutan, menjelaskan, penyebab banjir Kalsel anomali cuaca dan bukan soal luas hutan di DAS Barito wilayah Kalsel,” tutur Siti Nurbaya mengawali penjelasan dicuitannya.

“DAS Barito Kalsel seluas 1,8 juta hektar hanya merupakan sebagian dari DAS Barito Kalimantan seluas 6,2 juta hektar. Perhatian perlu diberikan pada daerah hulu DAS Barito, dimana seluas 94.5% dari total wilayah Hulu DAS Barito berada dalam Kawasan Hutan,” tutur dia. 

“Menggunakan data tahun 2019, sebesar 83,3% hulu DAS Barito bertutupan hutan alam dan sisanya 1,3% adalah hutan tanaman. Dalam hal ini hulu DAS Barito masih terjaga baik,” lanjut Siti Nurbaya.

Baca Juga: Kasus Viral Kristen Gray: Dideportasi Usai Ajak WNA ke Bali hingga Disuga Meresahkan karena LGBTQ+

“Bagian dari DAS Barito yang berada di wilayah Kalsel secara kewilayahan hanya mencakup 40 Persen kawasan hutan dan 60 persen areal penggunaan lain (APL) atau bukan kawasan hutan,” lanjutnya.

“Kondisi DAS Barito di wilayah Kalsel ini tidak sama dengan DAS Barito Kalimantan secara keseluruhan. DAS Barito di wilayah Kalsel memang berada di lahan untuk masyarakat atau disebut APL yang didominasi oleh pertanian lahan kering campur semak dan sawah serta kebun,” lanjutnya lagi.

Halaman:

Editor: Fitri Nursaniyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x