Network
BANDUNGRAYA.ID – Menjelang Ramadhan tahun 2022 atau 1443 Hijriah, Muhammadiyah melalui metode hisab sudah terlebih dahulu menentukan bahwa 1 Ramadhan akan dimulai pada tanggal 2 April 2022.
Secara umum, umat Islam di Indonesia setiap tahunnya menantikan hasil sidang isbat, yaitu sidang yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama untuk menentukan awal bulan baru di kalender hijriah.
Sidang isbat pada tahun 2022 akan dilakukan dalam 3 sesi, yaitu pembahasan posisi hilal menurut metode hisab, pembahasan posisi hilal menurut metode rukyatul hilal (melihat hilal) yang dilakukan Tim Kemenag, serta sesi ketiga untuk mengumumkan hasil sidang isbat.
Salah satu metode yang digunakan dalam penentuan awal Ramadhan 2022 adalah rukyatul hilal, atau melihat hilal.
Apa itu hilal?
Hilal adalah fase bulan sabit tipis yang nampak setelah bulan baru. Hilal yang digunakan dalam penentuan bulan baru hijriah hanya dapat diamati setelah matahari terbenam.
Oleh karena itu, metode rukyatul hilal atau pengamatan hilal dilakukan pada waktu ijtima, yaitu posisi linear antara matahari, bulan dan bumi dalam satu garis lurus.
Posisi tersebut sangat mirip dengan posisi gerhana matahari.
Pengamatan hilal di Indonesia biasanya dilakukan 1-2 hari menjelang bulan Ramadhan.
Pada prosesnya, tidak semua upaya pengamatan hilal membuahkan hasil. Ada yang dapat melihat hilal, ada pula yang tidak dapat melihat hilal.
Mereka yang dapat melihat hilal dalam rukyatul hilal akan diambil sumpahnya. Hasilnya kemudian akan dikumpulkan dalam siidang isbat sebagai bahan pertimbangan pergantian bulan hijriah.
