Penjelasan Lengkap Virus PMK, Pakar FPP UNDIP: Menyebar Sangat Cepat dan Melampaui Batas Negara

- 6 Juni 2022, 21:15 WIB
Penjelasan Lengkap Virus PMK, Pakar FPP UNDIP: Menyebar Sangat Cepat dan Melampaui Batas Negara
Penjelasan Lengkap Virus PMK, Pakar FPP UNDIP: Menyebar Sangat Cepat dan Melampaui Batas Negara /Unsplash / @CDC/

BANDUNGRAYA.ID- Pakar Fakultas Peternakan dan Pertanian UNDIP, drh Dian Wahyu Harjanti menjelaskan secara lengkap tentang virus PMK yang menyebar sangat cepat bahkan melampaui batas negara.

Menjelang Idul Adha, penyakit mulut dan kuku (PMK) saat ini tengah mewabah di Indonesia. Virus PMK banyak menyerang hewan ternak dari mulai sapi, kerbau, domba dan kambing serta tergolong penyakit akut yang penyebarannya melalui infeksi virus dan mudah menular.

Dekan Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro,  Prof. Dr. Ir. Bambang WHEP, MS., M.agar membentuk Tim Satgas Pengendalian PMK UNDIP dengan  koordinator drh. Dian Wahyu Harjanti, Ph.D.

Baca Juga: KASUS Cacar Monyet Sudah Ada di Indonesia? Cek Faktanya di Sini

Dikutip BandungRaya.id dari situs undip.ac.id, drh. Dian menyampaikan penyakit mulut dan kuku (PMK) adalah penyakit infeksi virus (family Picornaviridae) yang bersifat akut dan sangat menular pada hewan berkuku genap/belah (cloven-hoofed). Nama lain penyakit ini antara lain aphthae epizootica (AE), foot and mouth disease (FMD) .

Virus PMK berukuran kecil (± 20 milimikron), tidak ber-amplop atau tanpa lapisan lemak dan memiliki capsid yang kuat sehingga virus ini sangat tahan terhadap desinfektan yang cara kerjanya melarutkan lemak.

Berdasarkan sifat dan struktur virus tersebut tidak semua jenis desinfektan peka terhadap virus ini, dimana pada saat ini Kementerian Pertanian RI bekerjasama dengan Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) segera me-release SOP/ panduan pencegahan dan penanganan PMK termasuk jenis desinfektan yg direkomendasikan.

Penyakit PMK ini tidak ditularkan ke manusia atau bukan penyakit zoonosis sehingga yang menjadi fokus pemerintah saat ini adalah jangan sampai penyakit ini menyebar antar-ternak yang peka dan jangan sampai manusia menjadi perantara atau penyebar kepada hewan yang peka.

Pada manusia sendiri, tidak menimbulkan penyakit, namun dampaknya adalah pada hewan peka.

Halaman:

Editor: Raabi Ghulamin Halim

Sumber: undip.ac.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x