Buntut Komentar Halalkan Darah Muhammadiyah, Peneliti BRIN Jadi Tersangka

- 1 Mei 2023, 13:43 WIB
Buntut Komentar Halalkan Darah Muhammadiyah, Peneliti BRIN Jadi Tersangka
Buntut Komentar Halalkan Darah Muhammadiyah, Peneliti BRIN Jadi Tersangka /
BANDUNGRAYA. ID - Buntut komentar Halalkan darah Muhammadiyah, peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) jadi tersangka.
 
Penangkapan Andi Pangeran Hasanuddin (AP Hasanuddin) ditempat kos nya di Kabupaten Jombang, Jawa Timur pada Minggu 30, April, AP Hasanuddin langsung di amankan dan dibawa ke Jakarta guna pemeriksaan lebih lanjut. 
 
“Betul bahwa Penyidik Direktorat Siber Bareskrim Polri hari ini, Minggu (30 April 2023), telah melakukan tindakan penangkapan terhadap Saudara AP di daerah Jombang, Jawa Timur," Ucap Direktur Siber Polri Brigjen Pol. Adi Vivid A Bactiar, dikutip pada Senin, 1 Mei 2023.
 
 
"(Penangkapan) atas perkara yang dilaporkan oleh pelapor dalam hal ini Muhammadiyah," ujarnya, sebagaimana dikutip BANDUNGRAYA.ID dari Antara News. 
 
Sebagainya tambahan informasi, awalnya AP Hasanuddin ikut mengomentari Thomas Djalaludin yang sama merupakan seorang peneliti di BRIN, ia menuliskan dalam Facebook soal perbedaan lebaran atau hari raya idul fitri. 
 
Mulanya Thomas mengeluarkan pendapatnya bahwa Muhammadiyah tidak taat terhadap keputusan yang di buat Pemerintah Indonesia lantaran menetapkan tanggal Hari Raya Idul Fitri 1444 H yang tidak sesuai dengan apa yang ditetapkan oleh pemerintah. Pasca itu komentar tersebut menuai balasan bernada ancaman yang di tulis oleh AP Hasanuddin yang ditujukan untuk kelompok Muhammadiyah.
 
“Perlu saya halalkan gak nih darahnya semua Muhammadiyah? Apalagi Muhammadiyah yang disusupi Hizbut Tahrir melalui agenda kalender Islam global dari Gema Pembebasan? Banyak bacot emang!!!,” tulis AP Hasanuddin di Facebook.
 
“Sini saya bunuh kalian satu-satu. Silakan laporkan komen saya dengan ancaman pasal pembunuhan!!! Saya siap dipenjara. Saya capek lihat pergaduhan kalian,” Sambung Komentar AP Hasanuddin. 
 
Setelah kejadian itu sontak membuat masyarakat terutama keluarga Muhammadiyah geram, pasalnya ia tidak mengindahkan toleransi dalam mengambil keputusan penentuan Idul Fitri, termasuk Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) yang geram dan mengencam tindakan tersebut. 
 
"Pernyataannya AP Hasanudin dan Thomas itu menunjukkan dirinya intoleran dan menebar teror. Tidak cocok dengan posisinya sebagai ilmuwan atau peneliti yang seharusnya berbicara dengan intelektualitasnya. Saya tidak yakin mereka berdua  tidak menyadari konsekwensi ujaran kebencian dan terornya baik dari hukum maupun kesadaran pikiran," Ucap Zahynia Nugraha selaku Sekretaris Jenderal DPP IMM, dikutip dalam postingan Instagram @dpp.imm***

Editor: Resa Mutoharoh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x