Biodata Profil Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait yang Meninggal Dunia 

- 27 Agustus 2023, 11:26 WIB
Biodata Profil Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait yang Meninggal Dunia 
Biodata Profil Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait yang Meninggal Dunia  /Instagram/@aristmerdeka.official



BANDUNGRAYA.ID - Ketua Komnas Perlindungan Anak (Komnas PA) Arist Merdeka Sirait meninggal dunia pada hari Sabtu 26 Agustus 2023 kemarin. Salah satu tim dan merupakan kerabat terdekat Arist di Komnas PA Raihanif Putra membenarkan berita duka tersebut.

Dilansir dari website Antara News, Arist Merdeka Sirait menghembuskan napas terakhirnya pada hari Sabtu pukul 09.00 WIB di Rumah Sakit Polri Said Sukanto, Jakarta.

Diketahui bahwa ia wafat setelah berjuang melawan penyakit yang dideritanya. Ketua Komnas PA ini wafat pada usia 63 tahun.

Baca Juga: 7 Jenis Olahraga yang Cocok, Aman, dan Ringan untuk Lansia Cukup Dilakukan di Rumah Aja!

Arist Merdeka Sirait dikenal sebagai aktivis buruh dan aktif di organisasi-organisasi buruh juga Lembaga Swadaya Masyarakat. Kepeduliannya kepada anak-anak yang dipaksa dipekerjakan dan diperlakukan semena-mena membuat Arist menjadi aktivis buruh anak pada tahun 1981 sampai 1986.

Pada tahun 1986 Arist membentuk sebuah yayasan perlindungan buruh. Yayasan ini bertujuan untuk menyediakan pendidikan bagi pekerja usia anak-anak yang harus bekerja di tengah kondisi yang memprihatinkan.

Di Tahun berikutnya, Yayasan Komite Pendidikan Anak Kreatif (Kompak) Indonesia resmi didirikan oleh Arist guna menjadi tempat untuk buruh anak bisa mendapatkan bekal kepribadian melalui pendidikan toleransi, demokrasi, dan juga baca tulis.

Arist, Seto Mulyadi atau dikenal dengan Kak Seto, serta beberapa aktivis lain akhirnya mendirikan Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) pada tahun 1998.

Terbentuknya Komnas PA dengan Kak Seto yang menjadi Ketua Umum, dan Arist menjadi Sekretaris Jenderal Komnas PA di tahun tersebut. Setelah 12 tahun menjabat dengan tiga periode pemilihan, Arist terpilih menjadi Ketua Komnas PA menggantikan Kak Seto yang saat itu telah diangkat menjadi Ketua Dewan Konsultatif Nasional di tahun 2010.

Suami dari Rostymaline Munthe itu pun tak hanya membela dan mengurus anak-anak Indonesia melalui Komnas PA saja, namun sebagai seorang ayah dari Debora, Christine, dan Namalo pun Arist banyak mendidik dengan  cara membangun satu bentuk komunikasi lewat dialog juga menegakkan keadilan bahkan di rumahnya sendiri.

Aktivis yang lahir pada 17 Agustus 1960 ini telah banyak berjuang untuk perlindungan anak Indonesia dan banyak menangani kasus anak-anak korban kekerasan dan anak yang berhadapan dengan hukum.

Sebagai salah satu contohnya adalah kasus kematian Engeline, anak berusia 8 tahun yang dibunuh oleh ibu angkatnya di Bali pada tahun 2015.

Arist pun meminta pada Presiden Republik Indonesia menetapkan tanggal 10 Juni sebagai Hari Anti Kekerasan terhadap Anak, dimana pada tanggal 10 Juni 2015 merupakan tanggal ditemukannya jenazah Engeline yang tewas terkubur di halaman belakang rumahnya.

Indonesia sangat merasa kehilangan atas sosok yang selama ini selalu menunjukkan rasa kepedulian yang tinggi terhadap nasib dan hak-hak bagi anak-anak Indonesia.***

Editor: Resa Mutoharoh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x