Network
BANDUNGRAYA.ID - Belakangan ini, masyarakat tanah air dihebohkan dengan tayangan adzan yang menampilkan sosok Ganjar Pranowo, bakal calon presiden yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) untuk Pilpres 2024.
Tayangan ini telah memicu berbagai reaksi dan perdebatan, khususnya terkait isu politik identitas.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH Muhammad Cholil Nafis, memberikan komentar mengenai kontroversi ini.
Baca Juga: Profil Nana Sudjana yang Ditunjuk Jadi Pj Gubernur Jateng Gantikan Ganjar Pranowo
Dalam pandangannya, aksi Ganjar Pranowo dalam tayangan adzan sebatas berkaitan dengan identitas politik, dan ia menegaskan bahwa tidak ada larangan dalam melakukannya.
"Identitas politik adalah hal yang wajar, seperti ketika adzan diputar di televisi dan kita bersiap untuk shalat, meskipun itu dalam sebuah iklan. Yang tidak boleh dilakukan adalah politik identitas, yaitu ketika seseorang menggunakan agamanya untuk melarang orang lain menunjukkan keberagamaannya," ungkapnya melalui akun Twitter @cholilnafis.
Baca Juga: Heboh Kode Rambut Putih dari Jokowi, Ganjar Pranowo Sulap Rambutnya Jadi Hitam
"Inilah perbedaan antara identitas politik yang alami dengan politik identitas yang harus dihindari," sambungnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum (Waketum) MUI, Anwar Abbas, juga memberikan pandangan positif terhadap tayangan adzan yang melibatkan Ganjar Pranowo.
