Network
BANDUNGRAYA.ID - Kabut asap karhatula yang melanda kota Palembang saat ini menjadi perhatian serius, dan ini berdampak pada nasib pertandingan antara Timnas Indonesia dan Brunei Darussalam.
Kabut asap tersebut bukan hanya mengganggu kualitas udara, tetapi juga memengaruhi kehidupan sehari-hari masyarakat Palembang.
1. Kabut Asap Mengancam Keselamatan
Kabut asap yang berasal dari kebakaran rawa gambut di sejumlah wilayah Palembang akibat musim kemarau telah menyelimuti Kalimantan dan Sumatera.
Dampaknya sangat terasa di Palembang, terutama di sekitar Sungai Musi. Hal ini dapat membahayakan pelayaran kapal nelayan dan mengganggu keselamatan masyarakat setempat.
2. Gangguan pada Aktivitas Harian
Kabut asap tebal ini juga mengganggu aktivitas sehari-hari masyarakat, baik di luar maupun di dalam rumah. Udara panas dan berbau daun yang terbakar membuat penduduk setempat kesulitan bernafas dan mata terasa perih.
3. Pertandingan Indonesia vs Brunei Darussalam
Pertandingan antara Timnas Indonesia dan Brunei Darussalam dijadwalkan berlangsung di Stadion Gelora Sriwijaya, Jakabaring Palembang, Sumatra Selatan, pada Kamis, 12 Oktober mendatang.
Namun, kondisi buruk kota Palembang akibat kabut asap karhatula membuat Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, kembali mempertimbangkan kelangsungan pertandingan tersebut.
4. Pertimbangan Kepindahan Lokasi Pertandingan
Erick Thohir menyatakan keprihatinannya terhadap para pemain Indonesia yang akan bertanding dalam kondisi tersebut.
PSSI akan memonitor perkembangan situasi selama 3-4 hari ke depan. Jika kondisi tidak membaik dan kabut asap semakin parah, PSSI akan mengambil keputusan mengenai pertandingan ini.
