BANDUNGRAYA.ID - Calon Wakil Presiden nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, mengemukakan pandangannya terkait anggaran pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di tengah panggung debat calon wakil presiden. Pernyataannya tersebut menjadi sorotan utama, menciptakan ruang diskusi dan analisis mendalam mengenai strategi pembangunan nasional dan pemahaman publik terhadapnya.
Klaim Anggaran Pembangunan IKN
Gibran dengan tegas menyampaikan bahwa hanya 20 persen dari total anggaran pembangunan IKN yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Menggagas konsep bahwa pembangunan infrastruktur tidak hanya bergantung pada anggaran pemerintah, Gibran menggarisbawahi pentingnya keterlibatan sektor swasta dan investasi asing.
Konteks Global dan Middle Income Trap
Gibran menghubungkan pembangunan IKN dengan kebutuhan Indonesia untuk keluar dari middle income trap. Konsep ini mencerminkan situasi di mana sebuah negara mencapai tingkat pendapatan menengah tetapi menghadapi kesulitan untuk naik ke tingkat negara maju.
Pernyataan ini menyoroti tantangan ekonomi global, termasuk resesi, perang dagang, dan konflik geopolitik, yang semuanya dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Dalam analisis mendalamnya, Gibran menciptakan keterkaitan antara pembangunan IKN dan transformasi ekonomi nasional.
Pemahaman bahwa Indonesia harus meningkatkan nilai tambah di dalam negeri untuk mengatasi tantangan eksternal ini menandai pendekatan proaktif dalam menghadapi gejolak global.
Visi Misi dan Kualitas Pertumbuhan Ekonomi
Visi misi Gibran menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi yang berkualitas harus diukur melalui indikator penurunan angka pengangguran, kemiskinan, dan generasi.