Network
BANDUNGRAYA.ID - Perdebatan terkait pendanaan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) antara calon wakil presiden nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, dan Mahfud MD menjadi salah satu sorotan menarik dalam dinamika politik tanah air.
Persoalan pendanaan ini mengundang perhatian khusus karena berkaitan dengan proyek mega infrastruktur yang memiliki dampak signifikan terhadap perkembangan ekonomi dan pembangunan nasional.
Gibran Rakabuming Raka, dalam acara debat tersebut menyampaikan bahwa hanya 20 persen dari total anggaran pembangunan IKN yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Klaim ini diiringi dengan penegasan bahwa mayoritas pendanaan berasal dari sektor swasta dan investasi asing.
Baca Juga: Hasil Debat Cawapres Malam Ini: Gibran Rakabuming Paparkan Soal Realitas Anggaran Pembangunan IKN
Namun, Mahfud MD menanggapi klaim tersebut dengan menyoroti kurangnya kejelasan terkait investasi dari pihak swasta dan asing dalam proyek ini.
Pernyataannya menimbulkan pertanyaan seputar sejauh mana partisipasi sektor swasta dalam mendukung pembangunan IKN. Kendati sejauh ini belum ada investor yang tercatat secara resmi, data Investasi di IKN menunjukkan sebaliknya.
"Tadi saya tergelitik anggaran untuk IKN itu hanya 20 persen dari APBN, dan sisa dari investor. Tapi sejauh ini belum ada satupun investor yang masuk ke sana," kata Mahfud MD.
Membuka Data Investasi IKN
Data tersebut mencatat bahwa investasi swasta di sektor hiburan IKN sudah mencapai angka Rp20 triliun, hampir seperempat dari total dana yang diperlukan untuk pembangunan swasta di wilayah tersebut.
Agung Wicaksono dari Otorita IKN menjelaskan bahwa dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, total dana yang diperlukan untuk IKN mencapai Rp466 triliun.
