Network
BANDUNGRAYA.ID - Hasil survei terbaru dari Lembaga Survei Jakarta (LSJ) membuktikan bahwa elektabilitas pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka terus meningkat pesat selama tahapan penyelenggaraan Pilpres 2024.
Menurut peneliti senior LSJ, Fetra Ardianto, elektabilitas pasangan Prabowo-Gibran saat ini mencapai 50,3 persen.
Angka ini mengungguli pesaing terdekatnya, Anies-Muhaimin, yang mencatatkan elektabilitas sebesar 23,2 persen, dan Ganjar-Mahfud dengan 23,1 persen. Sebanyak 3,4 persen responden menyatakan belum memutuskan pilihan.
Baca Juga: Hasil Survei Marketplace Pilihan Seller di Ramadan 2023: Penjual Dapat Omzet danKeuntungan Terbanyak
Penilaian ini didasarkan pada hasil survei setelah dua kali debat yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Elektabilitas Prabowo-Gibran berhasil menembus angka 50,3 persen, memperkuat prediksi bahwa pasangan calon nomor urut 2 tersebut mampu menuntaskan pilpres dalam satu putaran.
Survei LSJ juga menunjukkan bahwa baik Prabowo maupun Gibran dinilai menjadi pemenang debat. Kinerja keduanya dinilai paling baik oleh responden.
Dalam debat pertama pada tanggal 12 Desember, 42,5 persen responden menyebut Prabowo sebagai yang terbaik, disusul Anies Baswedan dengan 26,4 persen, dan Ganjar Pranowo dengan 24,6 persen. Sementara itu, 6,5 persen responden menyatakan tidak tahu atau tidak dapat memberikan penilaian.
Pada debat KPU yang digelar pada 22 Desember, sebanyak 55,5 persen responden menyatakan bahwa Gibran tampil paling baik sebagai cawapres. Diikuti oleh Mahfud Md. dengan 30,4 persen, dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dengan 12,1 persen.
Sebanyak 2,1 persen responden tidak dapat menjawab pertanyaan atau memberikan penilaian.
Fetra Ardianto menyebut bahwa kinerja Prabowo-Gibran pada debat-debat tersebut membuat elektabilitas pasangan tersebut semakin meningkat, menjauhkan mereka dari dua kompetitor utama, Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud.
LSJ melakukan survei dengan metode analisis media monitoring pada tanggal 22 hingga 27 Desember 2023, melibatkan 1.200 responden berusia 17 tahun ke atas atau yang sudah menikah.
Responden tersebar di 38 provinsi Indonesia dan diwawancarai melalui teknik wawancara telepon dengan menggunakan kuesioner.
Pengambilan sampel dilakukan secara acak bertingkat, dengan batas kesalahan (margin of error) sekitar 2,83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. ***
