Yahya Cholil Staquf Terang-terangan Soal Sikap PBNU di Pemilu 2024, Dukung Siapa?

- 29 Januari 2024, 13:38 WIB
Gus Yahya Terang-terangan Soal Sikap PBNU di Pemilu 2024, Dukung Siapa?
Gus Yahya Terang-terangan Soal Sikap PBNU di Pemilu 2024, Dukung Siapa? /Pikiran Rakyat/Asep Bidin Rosidin/

BANDUNGRAYA.ID - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, dengan tegas menegaskan bahwa PBNU akan tetap mempertahankan sikap netralnya dan tidak terlibat dalam mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pemilu 2024.

Gus Yahya menyampaikan bahwa sejak awal, PBNU telah menyatakan ketidakterlibatannya sebagai organisasi dan lembaga dalam segala bentuk dukung-mendukung.

Kendati ada beberapa pengurus dan aktivis NU yang terlibat sebagai tim sukses kampanye, Gus Yahya menegaskan bahwa PBNU telah memberlakukan kewajiban cuti dari kepengurusan politis bagi mereka yang terlibat.

"Pasangan calon apapun, PBNU tetap tidak terlibat. Kami akan menjaga kebersamaan masyarakat dan menjalankan peran seperti yang dilakukan oleh Ngarsa Dalem Sri Sultan Hamengkubuwono X," tegas Gus Yahya setelah bertemu dengan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X.

Gus Yahya menepis anggapan bahwa PBNU mengarahkan pengurus struktural untuk memenangkan pasangan calon Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, sebagaimana disampaikan oleh cendekiawan NU Nadirsyah Hosen.

Gus Yahya menegaskan bahwa PBNU tidak memberikan arahan resmi terkait hal ini.

"Ikatan kita dengan pilihan masing-masing pribadi, bukan arahan resmi dari PBNU. PBNU tidak melakukan apa-apa dan tidak menghalangi keputusan pribadi yang tidak mengatasnamakan lembaga," ungkapnya.

Gus Yahya juga menegaskan bahwa pernyataan Sekretaris Jenderal PBNU, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, yang mengaitkan pengikut rais a'am dengan dukungan kepada Prabowo-Gibran bukanlah arahan resmi dari PBNU. Ini merupakan arahan pribadi dari Gus Ipul.

"PBNU tidak memberikan arahan resmi terkait dukungan kepada pasangan calon manapun. Kami menghormati keputusan pribadi para Nahdliyin," tegasnya.***

Editor: Resa Mutoharoh

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x