Makna Kue Keranjang yang Biasanya Jadi Hidangaan Saat Tahun Baru Imlek

- 10 Februari 2024, 16:35 WIB
Makna Kue Keranjang yang Biasanya Jadi Hidangaan Saat Tahun Baru Imlek/ANTARA
Makna Kue Keranjang yang Biasanya Jadi Hidangaan Saat Tahun Baru Imlek/ANTARA /

BANDUNGRAYA.ID - Kue Tahun Baru Imlek atau yang populer disebut kue keranjang di Indonesia memiliki nilai simbolis yang dalam dalam budaya Tionghoa.

Disebut sebagai Nian Gao dalam bahasa Tionghoa, kue ini bukan hanya sekadar makanan tradisional, tapi juga membawa makna keberuntungan yang besar.

Dalam bahasa Tionghoa, 粘 (nián) artinya "lengket", yang identik dengan "tahun", sedangkan 糕 (gāo) yang berarti "kue", identik dengan 高, yang bermakna "tinggi atau tinggi".

Baca Juga: Libur Imlek, Ini 3 Rekomendasi Tempat Wisata Nuansa China yang Bisa Dikunjungi, Apa Saja?

Kue keranjang sering dikaitkan dengan harapan akan umur panjang, promosi, penghasilan tinggi, dan pertumbuhan yang baik bagi yang memakannya. Warna utama kue ini, kuning dan putih, melambangkan emas dan perak, serta Dewa Kekayaan dalam budaya Tionghoa.

Sejarah kue keranjang yang telah ada lebih dari 2.000 tahun ini menunjukkan bahwa kue tersebut sudah menjadi bagian penting dalam budaya Tionghoa sejak zaman Dinasti Zhou.

Pada masa Dinasti Tang, kue keranjang menjadi hidangan utama dalam Festival Musim Semi, dan pada masa Dinasti Qing, kue ini berkembang menjadi camilan sehari-hari namun tetap menjadi hidangan khusus untuk festival.

Di Tiongkok, kue keranjang memiliki berbagai jenis tergantung dari wilayahnya, misalnya kue keranjang putih di Utara dan kue keranjang kuning di Barat Laut.

Selain itu, ada juga kue keranjang dengan rasa manis dan asin, yang biasanya dimakan sebagai makanan penutup atau bahkan dimasak dalam sup, tergantung dari preferensi masing-masing daerah.***

Editor: Resa Mutoharoh


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x