PR BANDUNGRAYA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani berbicara mengenai strategi ketahanan pangan selama dan setelah masa pandemi Covid-19 untuk Indonesia.
Hal itu ia ungkapkan ketika menjadi pembicara pada acara 'The IMF-World Bank Group Annual Meetings Virtual Food Security Roundtable: Streghtening Food Systems in 2020 and Beyond' yang merupakan bagian dari rangkaian World Bank IMF Annual Meeting 2020.
Dikutip Prbandungraya.pikiran-rakyat.com dari situs resmi Kementerian Keuangan, dalam acara tersebut dibahas mengenai kerentanan sistem pangan berupa harga pangan yang tinggi dan keterjangkauan akses pangan yang sulit.
Baca Juga: Tampilkan Iklan Berbahaya, Ratusan Aplikasi Android Dihapus dari Play Store
Selain itu, Indonesia juga masih memberikan perhatian yang sangat tinggi pada kasus stunting dan malnutrisi.
Namun di samping itu, Indonesia memiliki kontradiksi antara kawasan pedesaan dan perkotaan yang mengalami obesitas dan juga keanekaragaman pangan.
Tak hanya itu, Indonesia juga masih harus meningkatkan produksi maupun konsumsi dan itu menjadi tantangan tersendiri bagi Indonesia.
“Fokus pemerintah adalah meningkatkan dan meningkatkan produktivitas pangan. Untuk pertanian dan petani di Jawa karena merupakan pulau terpadat maka Anda tidak dapat memperluas lahan tetapi dapat meningkatkan produktivitas," ujarnya.
Lebih lanjut, Sri Mulyani mengatakan bahwa untuk meningkatkan produktivitas, perlu adanya dukungan sarana dan prasarana yang mumpuni.
Baca Juga: Apple Dikabarkan Akan Segera Merilis iPhone 12 yang Hadir dengan Fitur dan Warna Baru