Network
PR BANDUNGRAYA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut sejumlah wilayah di Indonesia akan mengalami dampak dari cuaca ekstrem yang diakibatkan oleh fenomena La Nina.
Salah satu dampak yang terjadi dari fenomena ini ialah terjadi kekeringan berkepanjangan disejumlah wilayah.
Seperti yang dilansir dari laman resmi BNPB, diperkirakan terdapat empat wilayah yang akan berpotesi mengalami kekeringan meteorologis diantaranya provinsi Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur hingga Maluku.
Baca Juga: PKS Klaim Temukan Pasal Selundupan di Draf Final UU Cipta Kerja
Deputi bidang pencegahan, Lilik Kurniawan menyebutkan kekeringan meteorologis merupakan peristiwa yang disebabkan tingkat curah hujan suatu daerah dibawah normal.
“BNPB telah berkirim surat kepada Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di empat wilayah administrasi di tingkat provinsi. Keempat wilayah tersebut yakni Provinsi Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan dan Maluku,” kata Lilik seperti yang dikutip dari siaran pers BNPB, Senin 19 Oktober 2020.
BNPB meminta setiap daerah untuk melakukan pemutakhiran dan simulasi rencana kontinjensi menghadapi bencana kekeringan dan karhutla.
Baca Juga: Tingkatkan UMKM dan BUMDes, Kominfo Akan Fasilitasi Akses Internet bagi Wilayah Desa
Salah satu bentuk peringatan dan kesiapan tersebut bersumber pada informasi yang disampaikan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
BMKG menyebutkan pada sebagian wilayah diperkirakan akan mengalami kekeringan dari dampak La Lina dengan status waspada hingga awas.
