BANDUNGRAYA.ID- 4 fakta menarik ditorehkan pelatih Persib Bandung, Robert Alberts selama menukangi Pangeran Biru sejak 2019.
Robert Alberts didatangkan Persib Bandung medio 2019 yang kemudian kontraknya diperpanjang hingga 2025 mendatang.
Selama tiga tahun kebersamaannya dengan klub kebanggaan Bobotoh ini jalan terjal serta kritikan tak luput ia terima.
Terutama pelatih berkebangsaan Belanda ini dicecar habis-habisan hingga diserukan out oleh Bobotoh melalui media sosial.
Baca Juga: Persib Bandung Resmi Berpisah dengan Kiper Andalannya, Simak Sejarahnya
Digoyangnya kursi kepelatihan Robert Alberts tak lain akibat dari deretan hasil minor yang diperoleh Persib Bandung di Liga 1 2021.
Hasil minor yang dimaksud adalah Persib Bandung selalu kalah dalam laga bertajuk klasik atau saat berhadapan tim besar.
Selama perhelatan Liga 1 2021, Persib Bandung di tangan Robert Alberts telah mengoleksi 5 kekalahan dari 25 laga yang dijalaninya.
5 kekalahan tersebut antara lain saat berhadapan Persija Jakarta, Persebaya Surabaya, Arema FC, Bali United, dan teranyar kontra Bhayangkara FC.
Baca Juga: Nick Kuipers Digoda Eks Persib Bandung untuk Hengkang Ke PSS Sleman, Begini Jawaban Sang Pemain
Bobotoh menilai Robert Alberts minim taktik serta tidak bisa mengeluarkan karakter bermain pada anak asuhnya. Alhasil mentalitas punggawa Persib Bandung dinilai lembek yang kemudian berujung pada kekalahan.
Jika melihat komposisi pemain, Robert Alberts memiliki kedalaman skuad yang mumpuni. Mulai dari lini depan hingga penjaga gawang.
Bahkan timnya, Persib Bandung dinobatkan sebagai klub termahal ke-2 di Liga 1 2021.
Terlepas dari seluruh kritikan tajam yang mengarah padanya, terselip beberapa fakta menarik yang membuatnya masih dipertahankan oleh manajemen Persib Bandung.
Berikut fakta menarik Robert Alberts selama menukangi Persib Bandung sebagaimana dilansir BANDUNGRAYA.ID dari Instagram @gala_persib.
Baca Juga: Hore, Underpass Dustira Cimahi Telah Selesai, Catat Tanggal Diresmikannya
1. Scouting Robert Alberts dalam memilih gelandang dinilai sangat baik
Scouting atau pencarian pemain di posisi gelandang, Robert Alberts terbilang cukup oke.
Rekrutan Marc Klok, Mohammed Rashid, serta mempercayakan Beckham Putra sebagai darah muda yang tampil reguler dinilai memuaskan lantaran produktif.
13 dari 33 gol yang disarangkan Persib Bandung selama mengarungi Liga 1 2021 berasal dari posisi gelandang. 3 gol dari Marc Klok, 6 gol dari Mohammed Rashid, dan 4 gol disumbangkan Beckham Putra.
2. Andalkan Pemain Belanda
Berpaspor negeri kincir angin, Robert Alberts tentu lebih mengedepankan pemain yang berasal dari Belanda. Dari sejumlah pemain Persib Bandung beberapa nama berasal atau berdarah Belanda.
Dari lini belakang ada Nick Kuipers, lini tengah ada Marc Klok dan Ezra Walian.
Selain tiga nama tersebut, di putaran pertama Liga 1 2021, Persib Bandung dihuni oleh satu striker asal Belanda jebolan Ajax Amsterdam, Geoffrey Castillion.
3. Rekor kemenangan terbanyak Persib Bandung selama era Liga 1
Jika dibandingkan dengan pencapaian pelatih Persib Bandung sebelum era Robert Alberts di Liga 1, Robert Alberts memegang rekor kemenangan terbanyak.
Era Liga 1 pertama pada 2017 saat Persib Bandung ditukangi Jajang Nurdjaman, Pangeran Biru hanya catatkan 9 kali menang hingga akhir musim.
Selanjutnya di era Liga 1 2018, Persib Bandung ditukangi Mario Gomez. Pelatih yang dielu-elukan Bobotoh tersebut selama menakhodai Maung Bandung hanya catatkan 14 kemenangan.
Kemudian di era Liga 1 2019, dimana Persib Bandung sempat ditangani Miljan Radovic sebelum akhirnya diambil alih Robert Alberts.
Baca Juga: Jadwal TV Hari Ini, Trans TV Senin 21 Februari 2022: Ada Film Self/Less dan Hummingbird
Total di Liga 1 2019, Persib Bandung mencatatkan 13 kemenangan hingga akhir musim.
Catatan kemenangan dari 2017 hingga 2019 terpecahkan di Liga 1 2021, Robert Alberts membawa Persib Bandung memenangkan 15 pertandingan dari 25 laga.
Pencapaian ini bukan tak mungkin akan terus bertambah.
4. Sejak di PSM Robert Alberts gagal pilih striker asing.
Bukan masalah Bruno Cantanhede semata yang saat ini dikritik Bobotoh lantaran rekrutannya dinilai gagal. Robert Alberts pun memiliki sejumlah catatan merah karena selalu gagal merekrut ujung tombak sejak di PSM Makassar.