Anyep! Gelaran Piala Dunia 2022 Minim Euforia, Media Eropa Sebut Qatar Tuan Rumah yang Buruk

21 November 2022, 18:27 WIB
Anyep! Gelaran Piala Dunia 2022 Minim Euforia, Media Eropa Sebut Qatar Tuan Rumah yang Buruk /Instagram @qfa

BANDUNGRAYA.ID-  Atmosfer Piala Dunia 2022 di Qatar tidak semarak seperti gelaran tahun-tahun sebelumnya. Tidak nampak keriuhan untuk mengiringi perhelatan akbar dunia itu.

Theme Song Piala Dunia tak menggelegar saat Piala Dunia 2022 di Qatar di buka pada 20 November 2022 yang lalu, Biasanya theme song sudah populer sebulan sebelum kick off.

Gelaran Piala Dunia ini cenderung sepi, wara-wiri iklan bertema Piala Dunia, Kegaduhan media sosial ataupun promosi nobar belum terasa bingar dari sebelum pembukaan hingga saat ini.

Baca Juga: Biodata Profil Enner Valencia: Pencetak Gol Pertama Piala Dunia 2022, Pernah Ditendang West Ham United

Tahun ini adalah event pertama Piala Dunia diselenggarakan pada saat menjelang musim dingin Piala Dunia di tahun-tahun sebelumnya berlangsung pada saat menjelang atau selama musim panas.

Penyelenggaraan Piala Dunia 2022 ini berlangsung dari 20 November hingga 18 Desember 2022, membuat liga- liga dunia yang masih berjalan berhenti sementara. Ini membuat kemeriahan Piala Dunia agak meredup.

Tommy Welly sebagai pengamat sepakbola memaparkan penyebab Piala Dunia 2022 tidak menggila layaknya tahun-tahun sebelumnya.

Melansir dari tayangan Special Dialogue, Tommy Welly mengatakan 3 penyebab Piala Dunia 2022 Qatar tidak semarak seperti gelaran tahun-tahun sebelumnya.

1. Banyak Larangan

Adanya larangan meminum alkohol di stadion hingga berpesta membuat fans bola mengurungkan datang ke Qatar. Kalaupun diperbolehkan, harga beli alkohol sangat mahal.

“Jadi fans zone-nya juga menjadi mungkin terbatas. Lalu mungkin soal hukum-hukum setempat yang tidak memudahkan buat pendatang-pendatang dari belahan dunia, baik itu Eropa maupun Amerika Latin. Karena kan persepsi suporter Piala Dunia datang langsung ke tuan rumah ke negara penyelenggara itu semacam pesta lah akan mendapatkan situasi yang tidak maksimal di Qatar,” tutup pengamat sepakbola kelahiran Bandung, Jawa Barat ini.

2. Piala Dunia 2022 digelar pada kahir tahun

Faktor ekonomi sangat berpengaruh,  pelaksanaan Piala Dunia yang ada di akhir tahun juga itu bisa pengaruh karena dari sisi penjualan kan biasanya di akhir kuartal itu sudah terbatas.

Baca Juga: Biodata Profil Enner Valencia: Pencetak Gol Pertama Piala Dunia 2022, Pernah Ditendang West Ham United

3. Pandangan buruk terhadap Qatar

Qatar sebagai tuan rumah dari Piala Dunia 2022 dipandang buruk oleh media-media eropa. Tersiar kabar bahwa ribuan buruh migran meninggal saat pembangunan insfrastruktur.

Larangan pemerintah Qatar kepada kaum LGBT menjadi salah satu alasan gelaran Piala Dunia di Qatar sepi.

Isu-isu di Qatar yang mendiskriminasi pada perempuan dan kaum LGBT, serta tingkat kematian dikalangan pekerja proyek pembangunan membuat selebriti menolak tampil dalam pembukaan Piala Dunia 2022 di Qatar.

Rod Strewart adalah salah satu selebritis yang menolak tampil di pembukaan Piala Dunia 2022 meskipun ditawari belasan milyar.

“Saya sebenarnya ditawari banyak uang, lebih dari satu juta dollar AS untuk tampil di sana, 15 bulan lalu. Saya menolaknya. Tidak bagus jika saya pergi dan Iran juga harus keluar untuk memasok persenjataan,” ucap Rod Stewart.***

Editor: Raabi Ghulamin Halim

Tags

Terkini

Terpopuler