Dia mendapat pelecehan rasial atau rasisme dari oknum suporter di media sosial.
Tak terima pemainnya diperlakukan tidak layak, Media Officer PSM Makassar, Sulaiman Abdul Karim mengambil langkah tegas.
Mereka langsung membawa kasus kebencian rasial itu PSSI.
Pada keterangan tertulis, Karim menyampaikan, Juku Eja akan berkirim surat ke PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) terkait isu rasisme ini.
"PSM Makassar akan berkirim surat ke PSSI dan PT Liga (LIB, operator kompetisi) terkait isu rasisme ini. Pak Appi (Munafri Arifuddin, CEO PSM) sudah perintahkan untuk bersurat," ujarnya Selasa 23 Maret 2021.
Seluruh pemain, pelatih, dan ofisial PSM menyesalkan dan mengutuk keras tindakan merendahkan harkat dan martabat manusia.
Terlebih rasisme dalam sepak bola mencederai makna sportivitas yang selama ini dijunjung tinggi.
"Pemain di lapangan bertanding 2x45 menit dengan semangat sportivitas. Setelah 2x45 menit, semua kembali menjadi kawan."
"Di lapangan kita lawan, di luar lapangan kita kawan," lanjutnya.
Dia berharap suporter tidak menanggapi oknum netizen yang melakukan tindakan rasisme.