Network
BANDUNGRAYA.ID - Kiper klub Liga 3 Tornafo FC, Taufik Ramsyah meninggal dunia ketika membela klubnya setelah alami benturan keras.
Kabar duka ini datang di tengah suka cita pencinta sepak bola Indonesia setelah memastikan diri lolos menuju semifinal Piala AFF 2020.
Melalui Instagram resmi klub @tornadofcpekanbaru mengkonfirmasi bahwa Taufik Ramsyah meninggal dunia pada Selasa, 21 Desember 2021.
Baca Juga: Pelatih Persib Tampik Bruno Cantanhede Rawan Cedera, Robert: Saya Tidak Tahu dari Mana Laporan itu?
Taufik Ramsyah meninggal pasca pertandingan yang dijalani Tornado FC di Liga 3 zona Riau melawan Wahana FC.
Kronologinya Wahana FC sedang menyerang menyisir lini kanan Tornado FC dalam kecepatan tinggi. Naluri sebagai seorang kiper tentu Taufik Ramsyah menghalau dribel yang dilakukan agar gawangnya tidak kebobolan.
Namun nahas, bola yang berhasil dikuasainya bersamaan dengan benturan keras pemain yang sedang akselerasi dengan kecepatan tingginya itu.
Baca Juga: Wander Luiz Batal Gabung PSS Sleman? Masih Ada Urusan Meski Sudah Resmi Didepak Persib Bandung
Taufik Ramsyah pun langsung tergeletak tak sadarkan diri lalu tim medis bergegas membawanya melalui ambulan untuk dilarikan ke rumah sakit.
Setiba di rumah sakit, menurut keterangan yang disampaikan klub, benturan yang dialami Taufik langsung dilakukan operasi.
Meski operasi telah seleai, Taufik Ramsyah masih belum siuman dan diperkirakan akan sadarkan diri dua pekan ke depan.
Baca Juga: Kiper Tornado FC Taufik Ramsyah Meninggal Dunia Saat Berterung di Liga 3, Ini Penyebabnya
Namun Tuhan berkehendak lain, Taufik harus mengembuskan napas terakhirnya di usia masih tergolong muda, yakni 20 tahun.
Taufik sendiri adalah kiper yang dikenal sangat mencintai profesinya itu, sebagaimana ditulis dari keterangan foto yang diunggah akun Tornado FC.
"Moment terakhirnya saat sedang mengawal gawangnya dan melakukan profesi yang amat dicintainya itu," tulisnya dilansir BANDUNGRAYA.ID dari @tornadofcpekanbaru, Rabu, 22 Desember 2021.
Taufik Ramsyah menjadi pemain kelima yang mengembuskan napas terakhirnya pasca beraksi di lapangan hijau.
Nama-nama lainnya yang patut kita kenang kiprahnya seperti legenda Persela Choirul Huda serta 3 pemain lainnya Akli Fairuz dari Persiraja Banda Aceh, Jumadi Abdi dari PKT Bontang dan Eri Irianto sang ayah dari gelandang andalan timnas saat ini Rachmat Irianto.***
