Tetapi Dadang menahan niat tersebut, sebab meletusnya kejadian Kanjuruhan setelah Arema FC menjamu Persebaya Surabaya pada 1 Oktober lalu.
"Terus yang ketiga masalah Cak Andi Peci dan teman-teman Bonek mau ke Kanjuruhan untuk bersama-sama mengawal usut tuntas atau hadir disana. Sebelumnya mohon maaf Cak Andi tanpa mengurangi rasa hormat panjenengan semua dan semua temen-temen Bonek kalau pertandingannya tidak melawan Persebaya kami persilakan," tanggapnya dilansir BandungRaya.id dari kanal YouTube Najwa Shihab.
"Tetapi ini kan melawan Persebaya, kami tidak ingin nantinya ada semacam friksi yang tidak-tidak di tingkatan grassroot," lanjutnya.
Apa yang disampaikan Dadang ini pun menjadi buah bibir di lini masa Twitter.
Anggapannya, ia yang disebut mewakili Aremania masih mengedepankan rivalitas dibanding berdamai sebagaimana yang kini terjadi di sejumlah daerah yang melibatkan elemen suporter yang biasa berkonflik.
Salah satu media daring Aremania, Ongisnade mengaku kecewa setelah mendengar pernyataan Dadang di Mata Najwa.
Ia mengimbau bagi suporter yang saat ini tengah mengikhtiarkan perdamaian jangan terpancing oleh Dadang.
"Angin sejuk damai dari segala penjuru itu kemudian terasa hilang sejuknya hanya karena salah pemberian pernyataan," tulisnya di akun Twitter @OngisnadeNet.