Persib Bandung Ikut Inginkan PSSI KLB Seperti Bos Persis Solo Kaesang? Umuh Muchtar Murka: Lebih Tidak Beres!

- 24 Oktober 2022, 10:45 WIB
Persib Bandung Ikut Inginkan PSSI KLB Seperti Bos Persis Solo Kaesang? Umuh Muchtar Murka: Lebih Tidak Beres!
Persib Bandung Ikut Inginkan PSSI KLB Seperti Bos Persis Solo Kaesang? Umuh Muchtar Murka: Lebih Tidak Beres! /Instagram.com/@kaesangp

 

BANDUNGRAYA.ID - Persib Bandung ikut inginkan PSSI KLB seperti bos Persis Solo Kaesang? Umuh Muchtar murka: Lebih tidak beres!

Gonjang-ganjing nasib PSSI usai tragedi Kanjuruhan berbuah rekomendasi Kongres Luar Biasa (KLB) dari TGIPF. Persib Bandung ikut Persis Solo?

Secara tegas melalui bos Persis Solo, Kaesang, menyambut baik rekomendasi Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) yang inginkan PSSI gelar KLB.

Menyoal rekomendasi KLB TGIPF kepada PSSI, bos Persib Bandung, Umuh Muchtar tanggapi sinis hal yang didukung 

Sambutan KLB ini diungkapkan oleh pemilik klub masing-masing Persis Solo melalui Kaesang, dan Madura United diutarakan Achsanul Qosasi.

Lantas apakah Persib Bandung mengikuti langkah tegas Persis Solo dan Madura United agar PSSI gelar Kongres Luar Biasa? Ini kata Umuh Muchtar.

Baca Juga: Terungkap Motif dan Kronologi Penusukan Anak 12 Tahun Di Cimahi yang Baru Pulang Mengaji

Kongres Luar Biasa (KLB) sendiri dalam statuta PSSI diatur melalui pasal 34.

Dalam aturan KLB tersebut terdapat 3 mekanisme dalam gelarannya di antaranya:

1. Permintaan Exco

Dalam poin pertama pasal tentang KLB disebutkan, KLB bisa terlaksana jika diminta oleh Executive Comitte (Exco) PSSI.

"Komite Eksekutif dapat mengajukan permintaan untuk diadakan Kongres Luar Biasa setiap saat," bunyi poin pertama menyoal KLB.

Dilanjutkan dalam poin berikutnya, KLB dapat terlaksana jika 50 persen dari anggota PSSI. Dalam hal ini klub, asosiasi PSSI level provinsi, kabupaten, dan kota.

"Komite Eksekutif harus mengadakan Kongres Luar Biasa jika 50 perseb anggota PSSI atau 2/3 dari delegasi yang mewakili anggota PSSI, mengajukan permintaan secara tertulis," lanjutnya.

Baca Juga: 24 Oktober Diperingati Hari Apa? Yuk Intip Sejarah dan Fakta Hari Dokter Nasional

2. Setelah Didesak Exco untuk KLB, Perlu Waktu 3 Bulan

Menuju gelaran KLB ternyata tidak cukup dengan permintaan dari 50 persen Exco.

KLB bisa terlaksana setelah tiga bulan dari diterimanya permintaan. Apabila tidak ditanggapi dalam waktu tiga bulan tersebut, maka anggota bisa mengadakan kongres sendiri sebagai jalan terakhir.

Kemudian kebuntuan ini pun bisa meminta bantuan dari federasi yang menaungi PSSI, dalam hal ini AFC dan atau FIFA.

Para pendesak KLB yang tidak ditanggapi dalam 3 bulan tersebut harus berkirim surat sekurang-kurangnya 30 hari sebelum KLB mandiri digelar.

Baca Juga: Sempat Main Sinetron Bareng Raffi Ahmad, Artis Cilik ini Kembali Muncul, Raffi: Hampir 10 Tahun Gak Ketemu!

3. Exco Menyusun Agenda

Di poin empat dijelaskan KLB diajukan oleh Exco maka yang mengajukan harus menyusun agenda menuju KLB tersebut.

Tetapi jika KLB diajukan atas permintaan Anggota PSSI, maka Agenda KLB harus mencantumkan poin-poin yang didesakkan oleh anggota tersebut.

Persis Solo dan Madura United Inginkan KLB, Persib?

Kaesang yang merupakan anak dari Presiden Jokowi melalui salah satu cuitannya terlihat greget inginkan KLB.

Ia menanggapi Ahmad Riyadh yang menyebut KLB itu terlaksana atas desakan anggota PSSI.

Baca Juga: Vote Andina Julie Di Miss Grand International Gimana Caranya? Cara Mudah Dukung via Instagram dan Facebook

Dengan serius Kaesang meminta Riyadh mengajarkannya proses menuju KLB, mengingat dirinya sebagai orang baru di sepakbola tanah air.

"Pak, ijin tolong ajari kami untuk meminta KLB. Maaf, kami anak baru di dunia sepakbola. Apakah kami perlu kirim surat resmi menggunakan kop surat perusahaan ke PSSI?" Tanya Kaesang pada 21 Oktober lalu melalui akun Twitter @kaesangp.

"Tapi apa kami yang cuma 1 voter ini udah cukup?" Tanyanya lagi.

Senada dengan Kaesang, pemilik Madura United, Achsanul Qosasi pun yang sebelumnya menolak untuk KLB, kini berubah pikiran usai membaca laporan TGIPF.

Baca Juga: Viral Foto Presiden FIFA dan PSSI Main Fun Football, Netizen Geram: Shame on You!

Lewat akun Twtternya ia mengapresiasi laporan TGIPF yang notabene bentukan Pemerintah dan menyarankan PSSI untuk tidak melawan.

"Sebaiknya PSSI jangan melawan pemerintah. Jika harus melawan, sulit kompetisi akan kembali diputar. Krn semua infrastruktur sepakbola milik pemerintah termasuk perijinan juga dibawah kendali pemerintah," tulisnya.

Sementara itu menanggapi kegaduhan pro-kontra KLB, Umuh Muchtar meminta barisan sakit hati PSSI tidak ikut memperkeruh suasana.

Ia mempertanyakan mengapa KLB menjadi solusi atas tragedi Kanjuruhan.

"Punten orang-orang yang sakit hati tidak terbawa lagi ke PSSI, bantulah kalian punya pengalaman, bukan diseret-seret. Sekarang kalian tidak ada di situ, kalian malah teriak-teriak yang lebih tidak beres," sesal Umuh.

Baca Juga: ALHAMDULILLAH! Berkat Jokowi, PSSI Selamat dari Sanksi FIFA di Tragedi Kanjuruhan, Ini Jadwal Liga 1 Terbaru

Umuh menginginkan benang kusut tragedi Kanjuruhan diselesaikan dengan baik sebagaimana arahan yang diberikan oleh Presiden.

"Selesaikan dulu permasalahan ini, Bapak Presiden sudah sangat baik, sudah memperhatikan, tak mungkin sepakbola tidak ada," katanya.

"KLB tidak bisa dilakukan tanpa persetujuan paling tidak 60 persen anggota PSSI. Siapa anggota PSSI itu? Ya kita semua klub-klub sepakbola," tutupnya dilansir BandungRaya.id dari Instagram @gala_persib, Minggu, 23 Oktober 2022.***

Editor: Rizal Sunandar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah