Network
BANDUNGRAYA.ID - Apakah Maroko wakil Afrika atau Arab di Piala Dunia 2022 Qatar? 4 aspek ini jawab polemik identitas the Atlas Lions.
Apakah Maroko wakil Afrika atau Arab? Belakangan hal itu menjadi polemik di kalangan warganet. Hal ini menyusul popularitas the Atlas Lions berkat prestasi gemilang yang berhasil diraihnya pada Piala Dunia 2022 Qatar.
Seperti diketahui, Maroko baru saja mencetak rekor terbaiknya sejak pertama kali tampil di turnamen Piala Dunia pada 1970 dengan merebut tiket ke babak semifinal Piala Dunia 2022 Qatar.
Artikel berikut ini akan membahas polemik identitas Maroko sebagai wakil Afrika atau Arab ditinjau dari empat aspek, secara geografis, genetik, fisik, dan etnis.
Maroko secara geografis
Maroko adalah sebuah negara yang terletak di ujung Utara benua Afrika. Negeri yang dalam bahasa Arab disebut "المغرب" (baca: Al-Maghrib) ini berbatasan langsung dengan Samudra Atlantik di sebelah Barat, Selat Gibraltar dan benua Eropa di Utara, Al-Jazair di Timur, dan Mauritania di Selatan.
Kata Al-Maghrib memiliki arti "Barat" dalam bahasa Indonesia. Diberi nama tersebut karena secara geografis Maroko memang terletak di sisi paling Barat benua Afrika bagian Utara yang membuatnya berbatasan langsung dengan Samudra Atlantik.
Bersama dengan empat negara dan satu wilayah khusus, Maroko dikenal sebagai entitas Afrika Utara. Jadi, secara geografis, enam negara yang tergolong dalam wilayah Afrika Utara dari Timur ke Barat adalah:
• Mesir
• Libya
• Tunisia
• Al-Jazair
• Maroko
• Sahara Barat
Apa bedanya negeri-negeri di Afrika Utara dengan Afrika lainnya seperti Nigeria, Senegal, Ghana, Pantai Gading, Tanzania, Zimbabwe, dan Afrika Selatan?
Secara geografis, negeri di Afrika Utara dipisahkan dari sebagian wilayah daratan negara-negara di Afrika Tengah dan Afrika Selatan oleh Gurun Sahara yang membentang dari Barat berbatasan langsung dengan Samudra Atlantik hingga ke daratan dekat Laut Merah di sebelah Timur.
Maroko secara Genetik
Terdapat sebuah klaim bahwa secara genetik bangsa Maroko merupakan keturunan dengan komposisi gen sebagai berikut:
• 65% bangsa asli Maroko
• 20% gen Timur Tengah
• 10% Afrika Barat atau Timur
• 5% Eropa
Dari komposisi gen yang membentuknya, terlihat bahwa secara genetik bangsa Maroko memiliki kecenderungan untuk membentuk kelompok sendiri yang unik.
Namun demikian, satu hal yang perlu digarisbawahi adalah secara genetik, bangsa Maroko memang tidak merepresentasikan Afrika seperti yang ada dalam top of mind mayoritas masyarakat di dunia, yaitu bangsa Afrika seperti mereka yang berasal dari Zimbabwe, Nigeria, atau Afrika Selatan sekalipun.
Maroko secara Fisik
Oleh karena gen pembentuknya berbeda dengan bangsa Afrika lainnya, maka dari segi fisik, bangsa Maroko juga memiliki perbedaan yang cukup nyata, meskipun tentu terdapat pula beberapa kesamaan.
Misalnya, dari warna kulit. Bangsa Maroko kebanyakan memiliki warna kulit yang lebih pucat daripada bangsa Afrika pada umumnya.
Selain itu, bangsa Maroko juga memiliki ciri-ciri figur wajah yang justru lebih mirip dengan bangsa Eropa dan Timur Tengah dengan bentuk hidung yang mancung dan rambut yang tidak keriting.
Maroko secara Etnis
Pembahasan aspek etnis atau budaya dalam artikel ini meliputi ciri khas bahasa, agama, adat, dan cara hidup di kelompok masyarakat yang dibicarakan. Batasan ini ditentukan agar tidak rancu dengan pembahasan aspek genetik yang lebih bersifat fisik.
Tak hanya Maroko, seluruh negeri yang terletak di sebelah Utara Gurun Sahara memiliki kebudayaan yang berbeda dengan Afrika lainnya yang berada di sebelah Selatan Gurun Sahara.
Mayoritas masyarakat di negeri-negeri di Afrika Utara beragama Islam dan menjadikan bahada Arab sebagai bahasa utamanya.
Namun demikian, karena letaknya yang lebih dekat ke benua Eropa di Utara dan sejarah mereka sebagai negeri jajahan bangsa Eropa, negara-negara tersebut termasuk Maroko juga menuturkan beberapa bahasa Eropa seperti Spanyol dan Prancis.
Karena itu tidak mengherankan jika seorang warga Maroko dapat menguasai tiga bahasa sekaligus, Arab, Prancis, dan Spanyol.
Dalam pemerintahan dan bisnis, masyarakat Maroko juga menjadikan bahasa Prancis sebagai bahasa resmi, selain tentunya bahasa Arab.
Berbeda dengan Maroko dan negeri-negeri yang tergabung dalam entitas negeri Afrika Utara, Afrika bagian Tengah dan Selatan memiliki kebudayaan dengan ciri tersendiri.
Selain sebagian besar dari mereka tidak menjadikan Islam sebagai agama resmi negara, bahasa dan cara hidup yang mereka jalani pun berbeda.
Pada poin ini, Maroko memang lebih tepat jika diklaim sebagai bangsa Arab. Kedekatan dari segi agama, cara hidup, dan bahasa menjadikan mereka lebih cocok dianggap sebagai bangsa Arab.
Bangsa-bangsa Arab yang dimaksud di sini merujuk pada negeri-negeri di Timur Tengah, seperti Mesir, Yordania, Siria, Libanon, Palestina, Turki, Irak, termasuk negeri-negeri Teluk seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain, Kuwait, dan Qatar.
Itulah empat aspek yang membentuk entitas negeri bernama Maroko. Pertanyaan selanjutnya, apakah Maroko itu Afrika atau Arab?
Secara umum, Maroko lebih tepat jika diklaim sebagai bagian dari bangsa Arab. Hal ini merujuk pada kedekatan budaya (meliputi bahasa, agama, dan cara hidup), genetik, dan faktor fisik.
Namun, perlu diingat bahwa Piala Dunia merupakan turnamen sepakbola yang secara kompetisi membagi negara-negara peserta berdasarkan letak geografisnya pada level benua.
Jadi, dalam konteks Piala Dunia, Maroko dinilai lebih tepat disebut sebagai bagian dari wakil benua Afrika.
Bagaimana menurut Anda? Apakah Anda menilai bahwa Maroko merupakan wakil Arab atau Afrika?***
