Network
PR BANDUNGRAYA – Grand Prix Valencia akhir pekan nanti akan menentukan nasib Joan Mir ketika pembalap Tim Suzuki Ecstar itu mengantongi match point untuk membawa pulang titel juara dunia MotoGP 2020.
Dengan 15 pebalap berbeda di podium dan sembilan pemenang berbeda yang menyamai rekor, lima di antaranya adalah pencatat waktu pertama, ada lebih banyak tikungan dan belokan daripada yang diperkirakan siapapun ketika kompetisi dimulai kembali di Jerez.
Namun di sinilah kita, di ambang lebih banyak sejarah dan dengan satu orang sekarang duduk kokoh di kursi pengemudi, Joan Mir (Tim Suzuki Ecstar).
Baca Juga: Resah Banyak Pungli Dianggap Wajar, Pemkab Bandung Edukasi Masyarakat Lebih Aktif Berantas Pungli
Majorcan sekarang unggul 37 poin dari kompetisi dan dia mencapai stand terakhirnya dengan kotak terakhir yang akhirnya dicentang, kemenangan kelas utama. Tidak hanya itu, dia menandai kotak itu di bawah tekanan terbesar yang dialami sepanjang tahun, tidak ada yang bisa mengetahuinya.
“Orang yang tidak bisa membayar sewa, itu tekanan yang nyata. Ini tugas saya,” ucap Mir sebagaimana dikutip prbandungraya.pikiran-rakyat.com dari MotoGP.
Lain kali dia menghadapi mereka setelah bendera itu mungkin akan menjadi wajah segar pertama yang memenangkan gelar dalam tujuh tahun, juara Moto3 pertama yang menjadi juara kelas utama, dan pembalap Suzuki pertama yang melakukannya dalam dua dekade.
Baca Juga: Ada Dino SEVENTEEN hingga Baekhyun EXO, 9 Idola Ini Ditakdirkan sebagai Idol Menurut Para Penggemar
Namun, tekanan untuk menang, dengan keunggulan 37 poin, mungkin lebih sedikit di Gran Premio Motul de la Comunitat Valenciana daripada tekanan pada mereka yang akan kalah.
Akhir pekan ini, Mir hanya membutuhkan podium untuk merebut mahkota dan sebagai orang paling konsisten di lapangan selama beberapa waktu, tiba kembali di tempat di mana dia baru saja meraih kemenangan MotoGP pertamanya, tempat yang lebih tinggi dari Majorcan.
