Tidak hanya itu, jika dibiarkan, maka mobil akan mengalami kerusakan parah seperti internal mesin menjadi melengkung, piston berpotensi macet, dan bantalan mesin serta silinder mesin bisa cacat.
2. Tekanan Oli Menurun
Pemilik mobil dapat melihat tekanan oli dengan mudah yaitu dengan melihat pengukur tekanan oli yang ada di dashboard mobil.
Ketika situasi normal maka pengukur tekanan oli ini akan menunjukkan hasil tekanan oli yang normal dan konsisten.
Sebagai informasi, untuk tekanan oli mesin mobil yang normal indikatornya berada pada angka 1.0 Kg/cm2 hingga 2.0 Kg/cm2.
Bila sinyal indikator menunjukkan tanda merah atau pengukuran memperlihatkan tekanan oli mesin berada di bawah angka 1.0 Kg/cm2, maka kemungkinan filter oli mesin mobil harus segera diganti.
3. Terdengar Bunyi Gesekan Logam
Filter oli yang tersumbat memasok lebih sedikit oli pada mesin. Ketika oli yang disuplai ini berkurang, maka akan terdengar bunyi. Seperti apa bunyinya cari tahu di halaman berikutnya.
Bunyinya mirip seperti komponen berbahan logam yang saling bergesekan.
Jika dalam kondisi ini mobil terus dibawa melaju dalam kecepatan tinggi, maka dapat muncul resiko keausan serta penurunan kualitas komponen di dalam mobil.
4. Performa Mesin Mobil Menurun
Menumpuknya kontaminan pada oli mesin mobil terjadi akibat filter oli yang bermasalah. Ketika ini terjadi, kinerja mesin mobil akan berkurang. Tidak hanya itu, tenaga yang seharusnya dihasilkan mobil juga akan berkurang.
Pengendara tidak akan mendapatkan kecepatan yang diinginkan dan laju mobil bisa tersendat-sendat. Semakin masalah ini diabaikan, maka performa mobil akan semakin turun.