Tata Cara Sholat Gerhana Beserta Dalil Lengkap dan Shahih

2 November 2022, 09:07 WIB
Tata Cara Sholat Gerhana Beserta Dalil Lengkap dan Shahih /Kemenag RI/

BANDUNGRAYA.ID- Tata cara sholat gerhana, beserta dalil lengkap dan shahih.

Sejumlah wilayah di Indonesia akan mengalami fenomena langit, yakni gerhana bulan total.

Menurut pantauan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional, gerhana tersebut akan terjadi pada tanggal 8 November 2022 mendatang.

Baca Juga: 5 Amalan Saat Gerhana Bulan Total 8 November 2022, Umat Islam Wajib Tahu

Untuk umat muslim, dianjurkan untuk berdoa dan melaksanakan salat khusuf ketika terjadi gerhana.

Sesuai dengan anjuran Nabi Muhammad saw.

قَالَ جَابِرٌ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ إِذَا خُسِفَا أَوْ أَحَدُهُمَا فَإِذَا رَأَيْتُمْ ذَلِكَ فَصَلُّوا حَتَّى يَنْجَلِيَ خُسُوفُ أَيِّهِمَا خُسِفَ


Artinya: Jabir berkata, saya mendengar Nabi ﷺ bersabda, "Matahari dan bulan, keduanya bisa terjadi gerhana atau salah satunya, jika kalian melihat hal itu maka salatlah kalian sampai terlihat kembali diantara keduanya. (H.R. Ahmad) nomer 14325 versi Al-Alamiyah.

Baca Juga: Bulan November Ini Akan Terjadi Fenomena Langit, Siap-siap Fenomena Gerhana Bulan Total 

Adapun Tata Cara Salat Gerhana, dikutip dari halaman Kemenag, yakni:

1. Niat di dalam hati.

2. Takbiratul ihram, yaitu bertakbir sebagaimana salat biasa.

3. Membaca do'a iftitah dan berta'awudz, kemudian membaca surat Al Fatihah, dilanjutkan membaca surat yang panjang (seperti surat Al Baqarah) sambil dijaharkan (dikeraskan suaranya).

4. Ruku'

5. Bangkit dari ruku' (i'tidal) sambil mengucap "Sami'allahu Liman Hamidah, Rabbana Wa Lakal Hamd."

6. Setelah i'tidal tidak langsung sujud, namun dilanjut dengan kembali membaca al Fatihah dan surat lain. Berdiri kedua ini lebih singkat dari yang pertama.

7. Ruku' kembali (ruku' kedua) yang panjangnya lebih pendek dari pertama.

8. Kemudian bangkit dari ruku' (i'tidal).

9. Kemudian sujud yang panjangnya sebagaimana ruku' lalu duduk diantara dua sujud, dan kembali sujud.

10. Bangkit dari sujud, lalu mengerjakan rakaat kedua seperti pada rakaat pertama, namun bacaannya lebih pendek dari rakaat pertama.

11. Salam.

Adapun dalil lengkap dan shohih tentang tata cara dan gerhana adalah:

عَنْ عَائِشَةَ أَنَّهَا قَالَتْ خَسَفَتْ الشَّمْسُ فِي عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَصَلَّى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِالنَّاسِ فَقَامَ فَأَطَالَ الْقِيَامَ ثُمَّ رَكَعَ فَأَطَالَ الرُّكُوعَ ثُمَّ قَامَ فَأَطَالَ الْقِيَامَ وَهُوَ دُونَ الْقِيَامِ الْأَوَّلِ ثُمَّ رَكَعَ فَأَطَالَ الرُّكُوعَ وَهُوَ دُونَ الرُّكُوعِ الْأَوَّلِ ثُمَّ سَجَدَ فَأَطَالَ السُّجُودَ ثُمَّ فَعَلَ فِي الرَّكْعَةِ الثَّانِيَةِ مِثْلَ مَا فَعَلَ فِي الْأُولَى ثُمَّ انْصَرَفَ وَقَدْ انْجَلَتْ الشَّمْسُ فَخَطَبَ النَّاسَ فَحَمِدَ اللَّهَ وَأَثْنَى عَلَيْهِ ثُمَّ قَالَ إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ لَا يَخْسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلَا لِحَيَاتِهِ فَإِذَا رَأَيْتُمْ ذَلِكَ فَادْعُوا اللَّهَ وَكَبِّرُوا وَصَلُّوا وَتَصَدَّقُوا

Artinya: "dari 'Aisyah bahwasanya dia berkata, "Pernah terjadi gerhana matahari pada zaman Rasulullah ﷺ. Rasulullah ﷺ lalu mendirikan salat bersama orang banyak. Beliau berdiri dalam salatnya dengan memanjangkan lama berdirinya, kemudian rukuk dengan memanjangkan rukuknya, kemudian berdiri dengan memanjangkan lama berdirinya, namun tidak selama yang pertama. Kemudian beliau rukuk dan memanjangkan lama rukuknya, namun tidak selama rukuknya yang pertama. Kemudian beliau sujud dengan memanjangkan lama sujudnya, beliau kemudian mengerjakan rakaat kedua seperti pada rakaat yang pertama. Saat beliau selesai melaksanakan salat, matahari telah nampak kembali. Kemudian beliau menyampaikan khotbah kepada orang banyak, beliau memulai khotbahnya dengan memuji Allah dan mengangungkan-Nya, lalu bersabda, "Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda dari tanda-tanda kebesaran Allah, dan tidak akan mengalami gerhana disebabkan karena mati atau hidupnya seseorang. Jika kalian melihat gerhana, maka banyaklah berdoa kepada Allah, bertakbirlah, dirikan salat dan bersedekahlah." (H.R. Bukhari) nomer 1044 dalam Fathul Bari.

Editor: Siti Resa Mutoharoh

Tags

Terkini

Terpopuler