Network
BANDUNGRAYA.ID - Surah Al-Kahfi adalah surah ke-18 dalam Al-Qur'an. Sunahnya, membaca surah Al-Kahfi pada hari Jumat.
Jumat sendiri disebut sebagai hari yang istimewa. Pasalnya ada banyak amalan sunah yang bisa dilakukan di hari Jumat.
Siapapun yang membaca Surah Al-Kahfi pada hari Jumat akan mendapatkan naungan cahaya hingga hari Jumat depannya.
Baca Juga: Amalan Sunah di Malam Jumat Sesuai Contoh Rasullullah SAW, Ternyata Bukan Hanya Membaca Al-Kahfi
Baca Juga: Ini Amalan di Bulan Sya'ban Selain Berpuasa, Simak Penjelasannya
Perlu diketahui, Surat al-Kahfi merupakan salah satu surat Makkiyah dalam Alquran.
Menurut Ahmad Fuad Effendy (2013: 41), terdapat ciri-ciri yang dominan pada suatu surat yang turun di Makkah yaitu ada banyak kalimat yang mengandung kecaman terhadap kaum musyrikin.
Surat al-Kahfi ayat 22 menyiratkan bagaimana orang-orang Nasrani pada masa Nabi Muhammad SAW tidak setuju dengan jumlah para pemuda Ashab al-Kahfi.
Seperti yang dijelaskan dalam hadits Rasulullah SAW HR. Al-Hakim, "Siapa yang membaca surat Al-Kahfi pada hari Jumat, cahaya akan meneranginya di antara Jumat."
Baca Juga: Hari Jumat Sangat Istimewa Bagi Umat Muslim, Berikut 6 Amalan Sunah yang Dianjurkan
Baca Juga: Ini Amalan di Bulan Sya'ban Selain Berpuasa, Simak Penjelasannya
Jika demikan, apa makna mendapatkan naungan cahaya akan menerangi siapa saja yang membawa Surah Al-Kahfi tersebut? Berikut penjelasannya.
Ada dua makna cahaya di antara dua hari Jumat, di antaranya:
1. Cahaya Maknawi
Artinya siapa pun yang membaca surat al-Kahfi, maka akan diberikan cahaya sehingga mencegah perilaku maksiat dan diberikan kemudahan dalam melakukan pekerjaan ketaatan di antara dua hari Jumat.
Baca Juga: Resmi! Said Aqil Siroj Maju Jadi Calon Ketua Umum PBNU di Muktamar Tahun Ini
Imam An Nawawi ketika menjelaskan hadis tentang keutamaan membaca surat al kahfi beliau mengatakan, “Dia akan terhalang dari maksiat dan terhenti dari melakukan kejelekan dan mungkar lalu diberikan petunjuk kepada kebenaran.”
Imam as Syaukani berkata dalam kitab Tuhfatul ad Dzakirin, “Yang dimaksud dengan diberikan cahaya di antara dua jumat adalah dia senantiasa diliputi dari pengaruh membacanya dan pahala selama dua minggu itu(dua jumat tersebut).”
2. Cahaya Haqiqi
Dengan kata lain, yakni cahaya yang menyinarikan di hari kiamat.
Syaikh Muhammad Shaleh al-Munajjid mengatakan bahwa makna yang kedua ini lebih dekat dengan kebenaran karena sesuai dengan hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar. Rasulullah SAW bersabda.
“Siapa yang membaca surat Al-Kahfi pada hari Jumat, maka akan memancar cahaya dari bawah kakinya sampai ke langit, akan meneranginya kelak pada hari kiamat, dan diampuni dosanya di antara dua jumat.” (Diriwayatkan oleh Abu Bakar bin Mardawaih dalam tafsirnya).***
