Contoh Teks Singkat Khutbah Jumat 22 Juli 2022, Kemuliaan Bulan Muharram 1444 H

- 21 Juli 2022, 22:00 WIB
Contoh Teks Singkat Khutbah Jumat 22 Juli 2022, Kemuliaan Bulan Muharram 1444 H
Contoh Teks Singkat Khutbah Jumat 22 Juli 2022, Kemuliaan Bulan Muharram 1444 H /Pexels.com/Ahmet Polat/

BANDUNGRAYA.ID - Contoh teks singkat khutbah Jumat dapat anda dapatkan melaui artikel ini. Berikut adalah teks khutbah Jumat dengan tema bulan Muharram.

Beberapa hari lagi umat muslim akan masuk pada tahun baru hijriah 1444 H. Tahun baru hijriah tersebut yaitu memasuki bulan Muharram pada tanggal 29 Juli mendatang.

Oleh karena itu, khutbah Jumat untuk menyambut tahun baru islam atau bulan Muharram dianjurkan untuk disampaikan.

Agar kedepanya, setiap muslim dapat memanfaatkan bulan tersebut untuk melaksanakan amalan-amalan yang baik. Selain itu juga untuk memperdalam ketakwaan seorang muslim.

Baca Juga: Materi Teks Khutbah Jumat dan Idul Adha 2022: Cara Cerdas dalam Memanfaatkan Harta Titipan Allah SWT

Dikutip BANDUNGRAYA.ID dari berbagai sumber, berikut ini teks khutbah jumat seputar bulan Muharram.

1. Bulan Muharram termasuk salah satu dari bulan Haram yang dimuliakan oleh Allah Ta’ala.

Allah Ta’ala berfirman,

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ ۚ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ ۚ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً ۚ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ

Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa. [At-Taubah- 36]

Imam Ibnu Katsir rahimahullah menerangkan tentang ayat ini dalam tafsirnya sebagai berikut:

“Allah memberitahukan bahwa bilangan bulan pada sisinya adalah dua belas bulan sejak Dia menciptakan langit dan bumi.” Kemudian di bagian lain dari tafsir ayat ini beliau menjelaskan:

Baca Juga: Materi Teks Khutbah Jumat Idul Adha 2022: Keutamaan Kurban bagi Orang Beriman, Dijamin Tak Akan Merugi

”Dari dua belas bulan dalam setahun itu terdapat empat bulan haram. Orang-orang haram melakukan peperangan di dalamnya. Orang-orang Arab pada masa jahiliyah sangat menghormati keharaman bulan-bulan tersebut.

Tiga di antaranya terletak berurutan, yaitu bulan Dzulqa’dah, Dzulhijjah dan Muharram, dengan maksud demi kepentingan ibadah haji. Sehingga masyarakat Arab bisa melaksanakan Haji dan Umrah dengan mudah dan aman.

Satu bulan sebelum musim haji, Dzulqa’dah. Satu bulan untuk pelaksanaan haji, Dzulhijjah. Dan satu bulan lagi setelah bulan haji, Muharram. Sehingga mereka dapat kembali ke daerah asal mereka dengan aman setelah melakukan ibadah haji.

Sedangkan yang keempat adalah bulan Rajab. Disebut juga dengan istilah Rajab Al-Fard (sendirian). Sebab, ia terletak sendiri antara bulan-bulan yang bukan termasuk bulan Haram. Disebut juga dengan Rajab Mudhar untuk mempertegas keharamannya sebab Suku Mudhar memang sangat menghormati keharaman bulan ini.

2. Nama bulan ini disandarkan kepada Allah, yaitu Syahrullah Al-Muharram.

Hal ini sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi ﷺ bersabda,

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ» [رواه مسلم]

”Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah Syahrullah (bulan Allah) Muharram.” [Hadits riwayat Muslim]

Penyandaran bulan Muharram kepada Allah Ta’ala menunjukkan kemuliaan dan keutamaannya. Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak menyandarkan kepada diri-Nya kecuali makhluk-makhluknya yang sangat khusus.

Baca Juga: LINK BACA Spoiler Manga One Punch Man Chapter 168, Damage Saitama Gak Ngotak, Cuman Bersin Jupiter Hancur?

Sebagaimana disandarkannya Nabi Muhammad, Ibrahim, Ishaq, Ya’qub dan para Nabi lainnya kepada penghambaan kepada-Nya. Demikian pula disandarkan kepada Allah rumah-Nya dan unta-Nya. Hal ini sebagaimana dalam firman-Nya,


وَيَا قَوْمِ هَٰذِهِ نَاقَةُ اللَّهِ لَكُمْ آيَةً فَذَرُوهَا تَأْكُلْ فِي أَرْضِ اللَّهِ وَلَا تَمَسُّوهَا بِسُوءٍ فَيَأْخُذَكُمْ عَذَابٌ قَرِيبٌ

Hai kaumku, inilah unta betina dari Allah, sebagai mukjizat (yang menunjukkan kebenaran) untukmu, sebab itu biarkanlah dia makan di bumi Allah, dan janganlah kamu mengganggunya dengan gangguan apa pun yang akan menyebabkan kamu ditimpa azab yang dekat.” [Hud: 64]

3. Disunnahkan memperbanyak puasa sunnah di bulan Muharram

Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan Muslim tadi,

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ» [رواه مسلم]

”Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah Syahrullah (bulan Allah) Muharram.” [Hadits riwayat Muslim]

4. Allah menyelamatkan Musa dan Bani Israil dari Fir’aun dan kaumnya di bulan Muharram.
Hal sebagaimana dalam riwayat dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, dia berkata,”Nabi ﷺ memasuki Madinah lalu melihat orang-orang Yahudi berpuasa pada hari ‘Asyura (10 Muharram). Maka beliau bertanya,”Apa ini?”

Mereka menjawab,”Ini hari baik. Allah menyelamatkan Bani Israel dari musuh mereka maka Musa berpuasa pada hari ini sebagai syukur kepada Allah.” Nabi ﷺ bersabda,”Aku lebih berhak atas Musa dibandingkan kalian. Kami berpuasa pada hari ‘Asyura sebagai bentuk penghormatan terhadap hari tersebut.” Beliau kemudian berpuasa pada hari tersebut dan memerintahkan untuk berpuasa.” [Hadits riwayat Al-Bukhari dan Muslim dan yang lainnya]

Baca Juga: PANTAS! Bunda, Ternyata Ini Trik Ampuh Mencegah Kehamilan Meski Berhubungan Intim: Dokter Bilang Begini

Bila bulan Muharram adalah bulan mulia dan penuh keutamaan, lantas apakah amalan yang paling utama yang selayaknya banyak dilakukan di bulan ini? Bila mengacu kepada hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi ﷺ bersabda,

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ» [رواه مسلم]

”Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah Syahrullah (bulan Allah) Muharram.”

Berarti amalan yang paling utama untuk dilakukan dan diperbanyak adalah berpuasa. Oleh karenanya, setiap Muslim yang mampu berpuasa hendaknya memperbanyak puasa sunnah di bulan Muharram.

Itulah contoh teks khutbah Jumat yang mana beberapa hari lagi umat muslim akan masuk pada tahun baru hijriah 1444 H. Tahun baru hijriah tersebut yaitu memasuki bulan Muharram pada tanggal 29 Juli mendatang.***

Editor: Alvian Hamzah Jaenul Bahar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah