Struktur geologi di wilayah ini didominasi oleh endapan kuarter berupa batuan hasil rombakan gunung api seperti breksi gunung api, lava, dan tuff, serta endapan danau. Beberapa batuan rombakan gunung api tersebut sudah mengalami proses pelapukan.
Endapan kuarter yang bersifat lunak, lepas, dan belum kompak, memperkuat dampak guncangan gempa bumi.
Oleh karena itu, wilayah ini menjadi rawan terhadap gempa bumi. Berdasarkan lokasi pusat gempa bumi dan kedalaman data dari BMKG, diperkirakan bahwa gempa ini disebabkan oleh aktivitas sesar aktif, khususnya Sesar Cileunyi - Tanjungsari.
Hendra Gunawan, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), menjelaskan bahwa Sesar Cileunyi - Tanjungsari adalah sesar mendatar mengirim yang tersebar mulai dari selatan Desa Tanjungsari ke timur laut hingga lembah Sungai Cipeles.
Sesar ini memiliki nilai laju geser berkisar antara 0,19 hingga 0,48 milimeter per tahun.***