BANDUNGRAYA.ID - Badan Geologi di bawah Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral telah merampungkan penyelidikan serius serta menghimpun informasi terkait keretakan tanah dan kerusakan akibat gempa bumi yang baru saja melanda Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Pernyataan resmi Badan Geologi menyebutkan bahwa hasil penyelidikan awal menunjukkan adanya indikasi keretakan tanah yang membentang dari arah timur laut hingga barat daya.
Kawasan terdampak diketahui berada pada kedalaman muka air tanah antara 1,5 hingga 3 meter dari permukaan tanah.
Baca Juga: RESMI! 222 Warga Cirebon yang Memiliki Gangguan Jiwa Bisa Nyoblos pada Pemilu 2024, Kenapa?
Peristiwa gempa yang mencengkeram Kabupaten Sumedang pada tanggal 31 Desember 2023, menggemparkan wilayah itu sebanyak tiga kali, dengan magnitudo berturut-turut 4,1, 3,4, dan 4,8.
Hanya sehari setelahnya, pada 1 Januari 2024, gempa lain dengan magnitudo 4,5 kembali mengguncang wilayah tersebut. Dampak dari serangkaian gempa ini menyebabkan sekitar 400 rumah mengalami kerusakan dan sekitar 500 orang terpaksa mengungsi ke tempat aman.
Baca Juga: Gempa di Sumedang Picu Bencana di Kabupaten Bandung Saat Malam Tahun Baru, BPBD Sampaikan Kondisinya
Badan Geologi dalam kesimpulannya menyatakan bahwa kerusakan yang terjadi tidak bersifat masif terhadap sarana dan prasarana publik di Kabupaten Sumedang. Namun, beberapa laporan melaporkan kerusakan ringan pada pemukiman Babakan Hurip.
Melalui data Badan Geologi, diketahui bahwa Sumedang secara umum terdiri dari tanah sedang (kelas D) dan tanah keras (kelas C).