Diproduksi Massal Agustus 2020 Mendatang, Ini Kualitas Produk Antivirus Corona Buatan Kementan

4 Juli 2020, 11:43 WIB
Kalung antivirus corona produksi Kementerian Pertanian. /Kementerian Pertanian /

PR BANDUNGRAYA - Mulai Agustus 2020, kalung antivirus corona eucalyptus bakal diproduksi massal di bawah Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia.

Sebelumnya, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) telah melakukan pengujian
terhadap berbagai tumbuhan yang berpotensi sebagai antivirus corona, disimpulkan bahwa yang paling efektif adalah tanaman eucalyptus yang memiliki kandungan senyawa aktif 1,8-cineole (eucalyptol).

Paparan hasil uji eucalyptus terhadap Virus Influenza, Virus Beta, dan Gamma Corona menunjukkan kemampuan membunuh virus sebesar 80-100 persen.

Baca Juga: Kecamatan Rancasari Jadi Wilayah Pertama di Kota Bandung yang Dinyatakan Bebas Covid-19

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, jika kalung antivirus ini dipakai selama 15 menit maka bisa membunuh 42 persen virus corona.

Selain dalam bentuk kalung, produk lain dari minyak atsiri yang dikembangkan Balitbangtan dikemas dalam bentuk roll on.

"Ini antivirus hasil Balitbangtan, eucalyptus, pohon kayu putih. Dari 700 jenis, 1 yang bisa mematikan Corona hasil lab kita. Dan hasil lab ini untuk antivirus. Dan kita yakin. Bulan depan ini sudah dicetak, diperbanyak," kata Kementan Syahrul Yasin Limpo.

Baca Juga: Tolak Layani Pelanggan Tak Pakai Masker, Barista Starbucks Dapat Tip Rp 145 Juta

Kementan turut menggandeng perusahaan swasta yakni PT Eagle Indo Pharma untuk pengembangan inovasi dan hilirisasi terhadap produk berbahan eucalyptus tersebut.

PT Eagle Indo Pharma merupakan perusahaan swasta nasional yang dikenal dengan merk dagang Cap Lang dan memiliki produk-produk berkualitas di pasaran.

"Kita bertemu dengan mitra yang melisensi beberapa produk kita seperti inhaler, roll on dan yang kalung. Produk ini yang paling banyak diminta banyak gubenur dan bupati hampir se-Indonesia, karena ini bisa jadi anti Corona," kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Fadjry Djufry, sebagaimana dilaporkan Antara.

Baca Juga: RSUD Sumedang Jemput Heni Jubaedah, Pasien Obesitas yang Sempat Mengaku Tak Sanggup Berobat

Hinggaa kini, beberapa prototype teknologi berbasis minyak eucalyptus sebagai antivirus yang dihasilkan atas kolaborasi beberapa unit kerja di bawah Balitbangtan yakni, Balai Besar Penelitian Veteriner (BB Litvet), Balai Besar Litbang Pascapanen Pertanian (BB Pascapanen), dan Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (Balittro) telah terdaftar paten, seperti berikut ini.

1. Formula Aromatik Antivirus Berbasis Minyak Eucalyptus dengan nomor pendaftaran paten P00202003578


2. Ramuan Inhaler Antivirus Berbasis Eucalyptus dan Proses Pembuatannya dengan nomor pendaftaran paten P00202003574

Baca Juga: Studi Membuktikan Pecinta Film Pandemi Lebih Siap Hadapi Serangan Wabah Virus Corona


3. Ramuan Serbuk Nanoenkapsulat Antivirus Berbasis Eucalyptus dengan nomor pendaftaran paten P00202003580


4. Minyak atsiri eucalyptus citridora sebagai antivirus terhadap virus avian influenza subtipe H5N1, gammacorona virus, dan betacoronavirus.

Disebutkan, produk antivirus corona berupa kalung yang diproduksi di bawah Kementan tersebut juga ampuh menutup luka pada kulit yang disebabkan oleh irisan pisau.***

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler