Catat 14.000 Kasus Demam Berdarah, Pemerintah Singapura Denda Rumah Penduduk Bersarang Nyamuk

- 3 Juli 2020, 17:21 WIB
Ilustrasi nyamuk.
Ilustrasi nyamuk. /PIXABAY/WikiImages

PR BANDUNGRAYA - Sejak 1 Januari hingga Juli 2020, Badan Lingkungan Nasional (NEA) Singapura telah melaporkan lebih dari 14.000 kasus demam berdarah.

Angka tersebut diprediksi akan terus meningkat hingga akhir tahun hingga melampau kasus tertinggi sepanjang tahun 2013 yakni sebanyak 22.170 kasus.

Pada 2013, dalam setahun tercatat delapan orang meninggak karena demam berdarah, sementara tahun 2020 ini terhitung hingga pertengahan tahun sudah ada 16 pasien yang meninggal.

Baca Juga: Studi Membuktikan Pecinta Film Pandemi Lebih Siap Hadapi Serangan Wabah Virus Corona

Para ahli telah mencatat bahwa jumlah kasus diperkirakan akan meningkat lebih lanjut karena Singapura berada tepat di tengah puncak musim demam berdarah antara Mei dan September.

Dikutip Pikiranrakyat-bandungraya.com dari The Straits Times, Jumat 3 Juli 2020, NEA mengatakan ada 334 klaster demam berdarah aktif di seluruh negeri sejak awal pekan ini. Padahal tiga minggu sebelumnya, NEA masih mencatat ada 205 klaster penularan demam berdarah.

Tercatat bahwa operasi pengendalian vektor berlangsung di kelompok besar di Woodleigh Close, Aljunied dan Geylang Roads, Bukit Panjang Ring Road, Leicester Road atau Potong Pasir Avenue 1, dan Bournemouth Road.

Baca Juga: Ojol di Bogor Boleh Kembali Angkut Penumpang, Berikut Protokol Kesehatan yang Wajib Diterapkan

Ada juga tingkat penularan yang lebih tinggi di beberapa klaster, termasuk yang ada di Aljunied Road dengan 191 kasus, klaster Bukit Panjang Ring Road dengan 185, dan Bournemouth Road dengan 175 infeksi.

Klaster lain dengan laju penyebaran demam berdarah cepat termasuk yang ada di Geylang Road, Geylang East Avenue 1, Brighton Crescent, dan Arnasalam Chetty Road atau Kim Yam Road.

Halaman:

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: The Straits Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x