Guna Jangkau Lebih Luas, Microsoft dan Elon Musk Kembangkan Azure dengan Internet Berbasis Satelit

22 Oktober 2020, 10:09 WIB
Microsoft kembangkan komputasi awan Azure dengan internet berbasis satelit untuk menjangkau pelanggan lebih luas. /Dok. Microsoft

PR BANDUNGRAYA - Baru-baru ini Microsoft dikabarkan bekerja sama dengan Elon Musk untuk mengembangkan komputasi awan atau cloud-nya, Azure, dengan konstelasi satelit di luar angkasa.

Dalam proyek tersebut, Microsoft bekerja sama dengan SpaceX Starlink untuk membuat jaringan internet berbasis satelit di orbit rendah bumi yang dapat mengirimkan sinyal broadband ke hampir semua wilayah di bumi.

Selain menyasar industri luar angkasa, Microsoft mengklaim bahwa proyek tersebut dapat digunakan untuk berbagai sektor, di antaranya bidang pertanian, energi, telekomunikasi, hingga pemerintahaan.

Baca Juga: JYP Entertainment Rilis Pernyataan Resmi Terkait Tuduhan Kekerasan yang Dilakukan Youngjae GOT7

"Jaringan global kami terdiri dari serat optik yang mencakup lebih dari 160.000 mil terletak di bawah laut, terestrial, dan metro yang membantu miliaran orang terhubung di seluruh dunia," kata Wakil Presiden Microsoft Azure Global, Tom Keane.

Dengan begitu, Microsoft dapat menjangkau pelanggan dari berbagai wilayah, termasuk daerah terpencil yang sulit mendapatkan akses internet dan bandwidth.

"Ekosistem penyedia satelit yang berkembang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan jaringan (internet) dunia yang terus berkembang, dan kami sangat senang dapat bermitra dengan pemimpin industri," tutur dia.

Baca Juga: Menang Atas Real Madrid, Pelatih Shakhtar: Kami Tidak Memiliki Tim Cadangan

Dilansir dari The Independent, Microsoft akan menyediakan layanan berbasis multi-orbit, multi-band, multi-vendor, dan cloud-enabled.

Bersamaan dengan proyek tersebut, Microsoft meluncurkan Azure Modular Data Center (MDC) yang dapat digunakan di sejumlah wilayah tanpa kemampuan komputasi awan yang memadai.

Selain itu, Microsoft meluncurkan Azure Orbital Emulator, sebuah emulasi lingkungan yang memungkinkan pengembangan satelit dalam melatih algoritma artificial intelligence atau kecerdasan buatan.

Baca Juga: Rayakan Hari Santri Nasional 2020, Mahfud MD Turut Berikan Ucapkan Selamat Lewat Twitter

"Azure dapat meniru seluruh jaringan satelit termasuk pembuatan lingkungan yang kompleks dan real-time menggunakan citra satelit yang telah dikumpulkan sebelumnya untuk diproses dengan hardware satelit secara virtual dan aktual," kata Keane.

Kendati demikian, Microsoft bukan satu-satunya perusahaan yang tengah mengembangkan layanan komputasi awan di luar angkasa.

Sebelumnya, Amazon menawarkan layanan serupa untuk komputasi awannya, Amazon Web Services melalui Aerospace and Satellite Solutions.

Baca Juga: Minzy Eks 2NE1 Dirikan Agensinya Sendiri, MZ Entertainment

Amazon bekerja sama dengan NASA, militer Amerika Serikat, dan beberapa perusahaan terkait industri luar angkasa, termasuk Lockheed Martin.

Selain itu, Amazon berencana untuk meluncurkan ribuan satelit ke luar angkasa guna membangun jaringan internet secara global melalui Project Kuiper, bersamaan dengan pengembangan Blue Origins milik Jeff Bezos.***

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: independent.co.uk

Tags

Terkini

Terpopuler