Penjualan Xiaomi Terus Meroket Disaat Pasar Ponsel Tiongkok Lainnya Mengalami Penurunan

- 30 Oktober 2020, 13:54 WIB
Kuartal ketiga 2020, penjualan Xiaomi terus meroket.
Kuartal ketiga 2020, penjualan Xiaomi terus meroket. /Mi blog/Tim Xiaomi

PR BANDUNGRAYA - Produsen ponsel asal Tiongkok, Xiaomi Corp terus meroket dan berhasil menempati posisi ketiga di papan peringkat global, yang menjual 47,1 juta ponsel pada kuartal ketiga.

Xiaomi meraih pangsa pasar di Tiongkok dan Eropa dengan lonjakan 45 persen lebih tinggi dibandingkan dari tahun sebelumnya.

Pasar ponsel global berkontraksi 1 persen dari tahun ke tahun pada Juli hingga September dengan pengiriman menurun menjadi 348 juta unit, tetapi naik 22 persen dari kuartal kedua setelah dilanda pandemi. 

Baca Juga: Foto Pre-debut Member ke-4 aespa Viral di Medsos, Begini Transformasi Giselle,Mirip Asian Baby Girl?

Samsung Electronics Co Ltd mendapatkan kembali posisi teratas, dibantu oleh penjualan di India, di mana merek Tiongkok tergerus akibat ketegangan politik.

Huawei merosot ke nomor dua secara global, dan Apple, yang baru meluncurkan iPhone baru awal Oktober, mengambil tempat nomor empat pada kuartal September. 

Dilansir Prbandungraya.pikiran-rakyat.com dari Reuters, menurut riset pasar dari Counterpoint menunjukan bahwa iPhone 11 adalah ponsel terlaris pada kuartal ini di Tiongkok, meskipun tidak memiliki teknologi 5G. 

Baca Juga: Suka Cita Kepergian Bartomeu dari Barcelona: Cules di Tiongkok Gelar Pesta, Spanduknya Jadi Sorotan

Keterlambatan rilis iPhone 12, mengakibatkan pada penurunan penjualan unit Apple di Tiongkok sebesar 29 persen pada kuartal September. 

Akan tetapi, pihak Apple mengharapkan dapat kembali menguasai pertumbuhan pasar di Tiongkok pada kuartal saat ini. 

Xiaomi adalah satu-satunya merek yang mencatat pertumbuhan, dengan penjualan naik sebesar 8 persen dari tahun ke tahun.

Baca Juga: Harga Emas Kian Merosot, Segala Faktor Pemicu Penyebab Penurunan Akhirnya Terungkap

Sedangkan pasar ponsel pintar Tiongkok lainnya secara keseluruhan terus menyusut, dengan pengiriman turun hingga 14 persen. 

Xiaomi memanfaatkan pengiriman Huawei yang kian merosot, untuk mengisi kekosongan pasar ponsel di Eropa, dan berhasil meningkatkan pengiriman hingga mencapai 88 persen. 

Xiaomi mengambil risiko dengan menetapkan target produksi yang tinggi, tetapi langkah ini terbayar ketika mampu mengisi saluran di Q3 dengan perangkat spesifikasi tinggi, seperti pada seri Redmi 9. 

Baca Juga: Berkabung Atas Tragedi Gereja, Dewan Iman Muslim Prancis Serukan Pembatalan Perayaan Maulid Nabi

Masa depan Huawei tidak pasti karena pembatasan yang diberlakukan pada perusahaan oleh AS yang membatasi pasokan chip untuk Huawei. 

Richard Yu, CEO bisnis konsumen Huawei, mengatakan bahwa perusahaan tersebut tidak lagi dapat memproduksi jajaran chipset Kirin kelas atas sejak September lalu.***

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x