Zatko menghargai keterbukaan Twitter terhadap pendekatan keamanan yang tidak konvensional, seperti proposalnya untuk membingungkan pelaku kejahatan siber dengan memanipulasi data yang mereka terima dari Twitter tentang bagaimana orang berinteraksi dengan unggahan mereka.
"Mereka bersedia mengambil risiko, dengan tantangan algoritma dan bias algoritmik, mereka tidak hanya diam dan menunggu hingga orang lain memecahkan masalah,” tutupnya.***