Cek Fakta: Benarkah Pandemi Telah Usai dan Covid-19 Adalah Flu Biasa? Simak Faktanya

27 Oktober 2020, 08:00 WIB
Hoaks pandemi Covid-19 telah selesai dan virus corona hanya flu biasa. /PIXABAY

PR BANDUNGRAYA - Pandemi global melanda seluruh dunia, semua pihak baik pemerintah dan masyarakat tiap negara berjuang dan bergotong royong untuk menekan laju penyebarannya. 

Polemik asal mula virus corona yang berasal dari Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok sempat menjadi perdebatan para ilmuwan. Namun sejak munculnya Covid-19 timbulah berbagai informasi yang valid dan tidak sedikit yang hoaks. 

Informasi tersebut biasanya didapati dari pesan berantai atau pesan di grup. Beberapa orang tidak mengecek keabsahan informasi itu dan hanya memainkan jarinya untuk menyebarkan informasi hoaks. 

Baca Juga: Bantah Kabar Pensiun dari Timnas Prancis, Paul Pogba Ungkap Alasan Masuk Islam

Tidak lama ini beredar pesan berantai melalui sosial media seperti WhatsApp yang menyematkan tautan YouTube dengan keterangan bahwa perkumpulan ahli di Eropa memberikan pernyataan bahwa Covid-19 tidak memiliki efek yang berbahaya. 

Berikut narasi dari pesan berantai tersebut:

“Para kumpulan dokter ahli, ilmuwan dan pengacara di Eropa 10 Oktober 2020 mengeluarkan statement perihal Covid 19, bahwa hasil penyelidikan mereka selama ini, Covid-19 adalah penuh kebohongan, rekayasa dan membuat orang punya rasa takut,kehilangan pekerjaan , usaha dan dukungan keungan,,,ini adalah karya setan,,hasil penyilidikan mereka selama ini Covid 19 tdk seperti yg di beritakan hangat di media saat ini,"

Baca Juga: Pasien Sembuh Jadi 23.585 Orang, Simak Perkembangan Kasus Covid-19 di Jawa Barat Hari Ini

"mereka akan tuntut dan investigasi orang yg bekerja sama membuat kekacauan dan situasi ekonomi yg buruk saat ini dan minta tdk ada lagi istilah new normal,,krn Covid 19 tdk memiliki efek yg berbahaya seperti di beritakan selama ini,,mereka minta pemerintah hrs mengembalikan kedaan seperti kedaan semula, tidak ada lagi istilah new normal dan pengunaan masker, jaga jarak dan hal lain yg berhub dengan situasi Covid saat ini,,ini statement dan Videonya,, 

Dalam narasinya tertulis, berdasarkan penyelidikan para ahli, Covid-19 kebohongan, rekayasa, dan membuat orang punya rasa takut. 

Berdasarkan penulusuran Turnbackhoax.id yang dikutip Prbandungraya.pikiran-rakyat.com bahwa pada 10 Oktober, Heiko Schöning, seorang dokter Jerman dan kepala kelompok yang dikenal dengan akronim Jerman ACU 2020 mengumumkan pembentukan organisasi bernama World Doctors Alliance untuk menantang kebenaran pandemi Covid-19. Dalam situs web aliansi tersebut mengklaim bahwa pandemi telah berakhir tepatnya sejak Juni 2020. 

Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Ini 27 Oktober 2020:Aries Berhenti Ceroboh, Taurus yuk Ngobrol sama Doi, Gemini?

Pengumuman pembentukan grup tersebut sudah diunggah ke YouTube, namun dihapus oleh YouTube karena melanggar persyaratan layanan. Dalam potongan video yang telah tersebar di media sosial, seorang dokter umum bernama Elke De Klerk menyebut bahwa mereka tidak ada pandemi dan Covid-19 merupakan virus flu biasa.

Faktanya, para ahli Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan berbagai ilmuwan lain mengatakan tidak ada bukti ilmiah virus corona (Covid-19) kini kehilangan potensinya atau tidak mematikan lagi seperti awal penyebarannya. 

Ahli Epidemiologi WHO, Maria Van Kerkhove, serta beberapa ahli virus dan penyakit menular, mengatakan bahwa tidak ada data menunjukkan virus corona berubah secara signifikan, baik dalam bentuk transmisi atau dalam tingkat keparahan penyakit seperti yang dikatakannya. 

Baca Juga: 20 Wilayah dengan Kasus Aktif Covid-19 Tertinggi di Jakarta

“Dalam hal penularan, tidak berubah, dalam hal keparahan, juga tidak ada berubah,” kata Van Kerkhove. 

Mengenai pernyataan De Klerk yang mengatakan Covid-19 merupakan virus flu biasa, WHO menyatakan Covid-19 menyebabkan penyakit yang lebih parah daripada influenza musiman. Banyak orang di seluruh dunia telah membangun kekebalan terhadap jenis flu musiman, Covid-19 adalah virus baru yang tidak memiliki kekebalan. 

Artinya, semakin banyak orang yang rentan terhadap infeksi, dan beberapa akan menderita penyakit parah. Secara global, sekitar 3,4 persen dari kasus Covid-19 yang dilaporkan telah meninggal. Sebagai perbandingan, flu musiman umumnya membunuh jauh lebih sedikit dari 1 persen orang yang terinfeksi. 

Baca Juga: 10 Kecamatan dengan Kasus Aktif Covid-19 Tertinggi di Kota Bandung

Sehingga klaim mengenai pernyataan-pernyataan ahli Eropa mengenai Covid-19 yang tidak berbahaya merupakan hoaks dengan kategori pesan berantai tersebut merupakan konten yang menyesatkan.***

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: turnbackhoax.id

Tags

Terkini

Terpopuler