Cek Fakta: Benarkah Gas Air Mata Kedaluarsa Penyebab Tewasnya Ratusan Orang di Kanjuruhan Malang?

- 10 Oktober 2022, 19:33 WIB
Cek Fakta: Benarkah Gas Air Mata Kedaluarsa Penyebab Tewasnya Ratusan Orang di Kanjuruhan Malang?
Cek Fakta: Benarkah Gas Air Mata Kedaluarsa Penyebab Tewasnya Ratusan Orang di Kanjuruhan Malang? /Flores Terkini/Kolase Foto Pixabay

BANDUNGRAYA.ID- Cek Fakta: benarkah gas air mata kedaluarsa penyebab tewasnya ratusan orang di Kanjuruhan Malang?

Fakta bahwa ada gas air mata kedaluarsa sudah dikonfirmasi pihak Polri, namun penyebab kematian ratusan orang masih menjadi pro kontra ditengah masyarakat.

Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo melakukan konfirmasi adanya penggunaan gas air mata kedaluarsa saat Tragedi Kanjuruhan di Malang, Sabtu 1 Oktober 2022 lalu.

Banyak yang menduga gas air mata kedaluarsa yang dipakai Polisi di Stadion Kanjuruhan Malang menelan korban sampai ratusan orang merupakan gas air mata tahun 2021.

Baca Juga: Tanggapan Daisuke Sato Soal Tragedi Kanjuruhan: Sudah Saatnya Kita Semua Belajar

"Ada beberapa yang ditemukan (gas air mata) tahun 2021, saya masih belum tahu jumlahnya, tapi ada beberapa," ujarnya.

Dikutip dari Antara, gas air mata yang dipakai Polisi saat Tragedi Kanjuruhan Malang sudah expired atau kedaluarsa.

Menurut Dedi, gas air mata memiki batas waktu penggunaan namun ia mengungkap justru gas air mata yang kedaluarsa kadarnya berkurang.

"Ketika gas air mata sudah kedaluwarsa ditembakkan akan terjadi partikel-partikel seperti serbuk bedak. Ditembakkan jadi ledakan di atas, ketika terjadi ledakan timbul partikel-partikel lebih kecil yang dihirup, kemudian kena mata mengakibatkan perih," ungkapnya.

Baca Juga: 6 Penyebab Tidak Dapat Dana PIP 2022 Bagi Siswa Selain Tidak Terdaftar di pip.kemdikbud.go.id

Walaupun gas air mata yang dipakai sudah kedaluarsa bahan dari gas tersebut justru sudah tidak efektif lagi dan kadar kimianya berkurang.

"Jadi, kalau misalnya sudah expired, justru kadarnya berkurang secara kimia, kemudian kemampuan gas air mata ini juga menurun," tambahnya dikutip BandungRaya.id dari Antara, Senin, 10 Oktober 2022.

Penggunaan gas air mata yang sudah kedaluarsa ini diungkap Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM).

Baca Juga: Jadwal Terbaru Persib Bandung Vs Persija Jakarta BRI Liga 1 Usai Tragedi Kanjuruhan

"Soal kedaluwarsa itu informasinya memang kami dapatkan. Akan tetapi, memang perlu pendalaman," kata anggota Komnas HAM Mohammad Choirul Anam dikutip dari Antara.

Meski belum diketahui berapa jumlah gas air mata kedaluwarsa yang digunakan, Dedi memastikan sebagian besar gas air mata atau CS (chlorobenzalmalononitrile) yang digunakan saat tragedi terjadi adalah gas air mata yang masih berlaku dengan jenis CS warna merah dan biru.

Fakta gas air mata digunakan Polisi pada Tragedi Kanjuruhan Malang sudah kedaluarsa telah dikonfirmasi pihak berwajib. Namun penyebab kematian ratusan orang bukan disebabkan karena hal itu.

Baca Juga: Polri: Gas Air Mata Bukan Penyebab Tewasnya Ratusan Orang, Melainkan Kekurangan Oksigen

Dedi mengatakan kekurangan oksigen merupakan penyebab utama  tewasnya para korban di Kanjuruhan Malang.

Kemudian kekurangan oksigen itu disebabkan berdesakan antar pendukung di pintu keluar stadion.

"Tidak satu pun yang menyebutkan bahwa penyebab kematian adalah gas air mata, tapi penyebab kematian adalah kekurangan oksigen," kata Dedi.

"Terjadi berdesak-desakan, terinjak-injak bertumpuk-tumpukan mengakibatkan kekurangan oksigen di pada pintu 13, pintu 11, pintu 14, dan pintu 3. Ini yang jadi korbannya cukup banyak," katanya.

Akibat tragedi yang menewaskan ratusan orang di Stadion Kanjuruhan Malang tersebut, sampai kini aktivitas BRI Liga 1 masih dihentikan.***

Editor: Raabi Ghulamin Halim

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah