Terdapat klaim juga yang menjelaskan terkait minuman energi menyebabkan pendarahan otak yang kemungkinan besar dari efek kafein pada tekanan darah.
Namun, menyebutkan penelitian lebih lanjut telah menghasilkan informasi yang bertentangan mengenai kemungkinan kejadian tersebut dapat terjadi.
Baca Juga: 30 Kecamatan di Kota Bandung Zona Merah, Jika Tak Terkendali PSBMK Jadi Solusi
Dikutip dari Snopes, Berdasarkan dari tiga ahli medis untuk memastikan, pencarian literatur medis menunjukan bahwa pendarahan yang disebabkan oleh minuman energi masuk akan namun tidak mungkin, sebab tidak ada keterkaitan dengan minuman energi.
Kemungkinan besar berasa dari efek kafein pada tekanan darah. Kafein, dengan menyempitkan pembuluh darah, meningkatkan tekanan darah seseorang, yang pada akhirnya dapat meningkatkan risiko pendarah di otak.
Namun hingga sekarang belum ada pernyataan resmi terkait kasus tersebut. Para dokter yang menangani kasus seorang pria bernama Austin tersebut, belum benar-benar mendiagnosanya secara pasti.
Baca Juga: Update Persebaran Covid-19 di Karawang Hari Ini 15 September 2020: Kabar Baik 15 Pasien Sembuh Lagi
Namun, apa yang terjadi dengan Austin adalah peristiwa yang benar terjadi karena kebiasan meminum energi terlalu banyak, secara literatur ilmiah itu adalah kasus yang sangat jarang terjadi.***