Network
BANDUNGRAYA.ID - Langkanya minyak goreng selama empat bulan ke belakang, membuat Presiden Indonesia Jokowi (Joko Widodo) mengeluarkan kebijakan melarang ekspor minyak goreng.
Larangan terkait ekspor minyak goreng dan bahan baku minyak goreng, telah diumumkan oleh Presiden Jokowi dalam konferensi pers di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu, 27 April 2022.
Akan tetapi jika harga pasar turun di angka Rp14 ribu per liter larangan ekspor minyak goreng tersebut akan dicabut, karena Jokowi mengetahui bahwa negara memerlukan pajak, dan surplus perdagangan.
Baca Juga: 6 Tuntutan BEM SI untuk Aksi 11 April: Tolak Penundaan Pemilu Hingga Usut Mafia Minyak Goreng
Kemudian Airlangga Hartarto selaku Menteri Koordinator Perekonomian juga mengatakan hal yang sama.
Larangan ekspor minyak goreng akan berlaku pada RBD atau Refined, Bleached, Deodorized minyak sawit, hingga harga minyak goreng turun di angka Rp14 ribu per liter.
"Jangka waktu larangan ekspor sampai minyak goreng menyentuh target 14 ribu secara merata di seluruh Indonesia," tutur Airlangga Hartarto, Rabu, 27 April 2022.
Namun perlu di garis bawahi bahwa Pemerintah Indonesia tidak melarang ekspor minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO), Jokowi hanya melarang ekspor minyak goreng dan bahan bakunya.
