Mengenal Pertamax Green 92: Pengganti Pertalite yang akan Dihapus Pertamina 2024

- 31 Agustus 2023, 07:06 WIB
Mengenal Pertamax Green 92: Pengganti Pertalite yang akan Dihapus Pertamina 2024
Mengenal Pertamax Green 92: Pengganti Pertalite yang akan Dihapus Pertamina 2024 /Instagram.com/ @pertamina.

 

BANDUNGRAYA.IDPertalite akan dihapus oleh Pertamina pada tahun 2024 dan diganti dengan Pertamax Green 92.

Dalam rangka menekan gas buang dari bahan bakar kendaraan, pihak PT Pertamina (Persero) membuat kebijakan tentang penggantian bahan bakar minyak (BBM) pada tahun 2024 mendatang.

Pihaknya berencana akan menghapus bahan bakar minyak dengan oktan paling rendah RON 90 atau Pertalite, seperti yang dilansir dari PMJ News.

Nicke Widyawati, selaku Direktur Utama PT Pertamina (Persero) mengatakan, bahwa Perseroan akan menaikan angka oktan dari Pertalite saat ini menjadi RON 92 melalui pencampuran dengan etanol 7 persen (E7) mulai tahun depan.

Produk baru yang akan dihasilkan dari bauran bensin dengan kandungan 7 persen turunan tetes tebu tersebut adalah Pertamax Green 92.

“Kita lanjutkan sesuai dengan recanana Program Langit Biru tahap dua, di mana BBM subsidi kita naikan dari RON 90 ke RON 92,” ujar Nicke pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII di DPR, Jakarta, Rabu, 30 Agustus 2023.

Nicke juga menambahkan, bahwa oktan number yang boleh dijual di Indonesia minimal 91 sesuai dengan aturan KLHK (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan).

Maka dari itu, Nicke pun menegaskan, Pertamina nantinya hanya akan menjual tiga produk BBM di antaranya Pertamax 92, Pertamax 95 hasil campuran etanol 8 persen, dan Pertamax Turbo.

Pertamax 92 dan Pertamax 95 nantinya akan menjadi lini bahan bakar hijau dari Pertamina ke depannya.

“Kita pun berharap dengan kita push dari sisi demand maka investasi di sektor bioenergi akan meningkat, apalagi pemerintah telah mengeluarkan Perpres di mana kemudian mengalokasikan 700.000 hektare untuk swasembada gula dan etanol,” ujar Nicke.

Khusus produk Pertamax Green 92 diharapkan dapat beredar di tengah masyarakat sebanyak 32,68 juta KL pada tahun depan.

Perkiraan etanol yang dibutuhkan saat itu mencapai 2,29 juta KL dengan asumsi bauran 7 persen.

Sementara itu, untuk produksi Pertamax Green 95 di tahun yang sama, diperkirakan dapat mencapai 62.231 KL dengan serapan etanol sebesar 4.978 KL.

Nicke berharap, dengan adanya produk tersebut, akan ada tambahan 1,2 juta kiloliter (KL) untuk suplai ke gasoline.***

 

Editor: Resa Mutoharoh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x