Walau Tak Pasti Kapan Pandemi Berakhir, Kemenkeu Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III Naik

- 2 Oktober 2020, 16:43 WIB
Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementrian Keuangan Febrio Nathan Kacaribu.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementrian Keuangan Febrio Nathan Kacaribu. /ANTARA

PR BANDUNGRAYA – Karakter dari sebuah krisis dapat ditemui dan diuraikan dengan jelas saat kondisi krisis apapun. Dari mulai data awal hingga akhir serta solusi yang ditemukan.

Akan tetapi dikarenakan pandemi Covid-19, Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementrian Keuangan Febrio Nathan Kacaribu menyatakan bahwa krisis yang berasal dari pandemi Covid-19 sangatlah berbeda dengan krisis lainnya.

"(Krisis) Covid-19 ini dampaknya sangat beda. Karakteristik krisisnya beda. Kalau yang global dan asian financial crisis kita bisa hitung dan perkirakan kapan berakhinya," katanya dalam diskusi dari di Jakarta, Jumat 2 Oktober 2020.

Baca Juga: Singgung Soal Tren K-Pop, Pelaku yang Unggah Foto Kolase Wapres-Kakek Sugiono Mengaku Kesal

Dikutip Pikiranrakyat-bandungraya.com dari Antara, Febrio mengatakan bahwa segala hal atau krisis yang terjadi sebelumnya pernah dialami. Namun dikarenakan pandemi ini merupakan sesuatu yang berbeda, maka akan sulit menemukan solusinya.

Dampak dari pandemi ini lebih dalam dari krisis lainnya, seperti global dan asian financial crisis, karena semua itu dapat diprediksi kapan waktu berakhirnya.

Selain itu, ada beberapa data yang dapat dijadikan sebagai sumber untuk meneliti krisis dalam keadaan tersebut.

Baca Juga: 'Karma' Donald Trump: Dulu Buat Banyak Klaim Kontroversial Soal Covid-19, Kini Dinyatakan Positif

"Global financial crisis semua dunia negatifnya kecil tapi waktu itu negara majunya dalam, Negara berkembang termasuk Indonesianya responnya resilient. Kalau asian financial crisis Indonesia sangatlah dalam," tuturnya.

Akan tetapi, Febrio mengatakan, sudah ada berbagai macam tanda-tanda bahwa ekonomi Indonesia akan kembali tumbuh. Meski sebelumnya sempat tertekan akibat pembatasan mobilitas untuk menekan jumlah penyebaran kasus Covid-19.

Sehingga pemerintah berusaha mengupayakan untuk mulai bergerak secara leluasa dalam pertumbuhan ekonomi.

Baca Juga: 'Beraninya Buka Izin Masuk Turis', Pelancong Ini Bagikan Pengalaman Liburan ke Turki Selama Pandemi

Rencana kedepan pemerintah selanjutnya, memprediksi pertumbuhan kuartal III tahun ini akan lebih baik dengan kuartal II sekalipun hal itu masih berada dalam zona negative, yaitu jatuh di angka 5,32 persen menjadi minus 2,9 persen sampai minus 1 persen.

"Ini tetap menunjukan konsistensi dengan prediksi kita bahwa kuarta III akan lebih baik dari kuartal II," tuturnya.

Perkembangan ini melahirkan semangat baru dalam ekonomi Indonesia. Secara keseluruhan data yang telah diperoleh Kemenkeu, tahun ini diperkirakan akan berada di level antara minus 1,7 persen sampai minus 0,6.

Baca Juga: Hari Batik Nasional Trending di Twitter, Berikut Cara Membuat Batik Tulis, Ada 12 Tahapan

Hal itu dapat disadari oleh pemerintah sebagai bentuk kebangkitan di kuartal selanjutnya dan berupaya di tahun depan dapat tumbuh lebih tinggi lagi.

"Lalu 2021 karena kita berangkat dari low base pada 2020 jadi pasti ada dampaknya yaitu pertumbuhan, kita lebih mudah yaitu 5 persen," katanya.***

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x